Terbongkar, Pesohor Dunia Beli Follower Twitter

Ilustrasi Twitter.
Sumber :
  • REUTERS/Thomas White

VIVA – Sebuah investigasi pekan lalu mengungkap praktik jual beli follower di Twitter. Ironisnya, sejumlah akun Twitter artis Hollywood seperti penyanyi Clay Aiken dan aktor John Leguizamo dikabarkan membeli follower dari perusahaan penjual follower berbagai media sosial di Amerika bernama Devumi. 

Elon Musk Kirim 'Surat Cinta' untuk Pengguna Baru X

Dilansir dari Daily Mail, Jumat 2 Februari 2018, surat kabar New York Times membuat laporan khusus mengenai jual beli akun palsu ini di Amerika Serikat. Banyak perusahaan salah satunya Devumi, yang menjual akun follower. Devumi telah memiliki 200 ribu pelanggan, di antaranya bintang reality show, atlet profesional, komedian, hingga pastur. Dalam daftar tersebut terdapat nama Martha Lane Fox, seorang anggota dewan direksi Twitter.

Fox, setidaknya membeli 65 ribu follower dan dalam waktu 24 jam setelah laporan khusus New York Times ia langsung kehilangan 46 ribu follower

Viral Isu Poligami, Berikut 5 Fakta Menarik Ustaz Hanan Attaki, Nomor 5 Bikin Terkejut

Dalam rangkaian postingannya, Fox berdalih mantan pegawainya membuatnya bisa berbuat kesalahan. Ia juga meminta maaf atas kejadian tersebut.

"Saya meminta maaf dan tidak akan merekomendasikan pembelian ini. Mereka merusak platform dan pengguna serta menggunakan cara untuk menargetkan konten," tulis Fox.

Heboh Isu Ustaz Hanan Attaki Poligami, Netizen Ngaku Shock

Sementara selebriti chef asal Inggris, Paul Hollywood, langsung menghapus akun Twitternya begitu ketahuan membeli sekitar 600 ribu follower.

Telepon - smartphone - mobile phone - hp - gadget - internet - generasi milenial - twitter

Tim Hubungan Masyarakat Twitter melalui akunnya, @TwitterComms menyatakan, perusahaan seperti Devumi telah menyalahi aturan yang ada di Twitter.

"Taktik yang digunakan oleh Devumi pada platform kami dan platform lainnya seperti yang ditulis pada artikel NYT telah menyalahi aturan kami dan tidak bisa diterima oleh kami. Kami sedang bekerja untuk menghentikan mereka dan perusahaan seperti mereka, " tulis Twitter Comms pada akunnya. 

Setelah berita tersebut dirilis, platform media sosial yang tidak mengecek setiap akunnya ‘banjir’ kritikan. Investor teknologi Mark Cuban dalam postingannya di akun Twitter meminta media sosial berlogo burung itu untuk memverifikasi tiap follower pada akun yang terverifikasi maupun akun yang tidak.

"Ini saatnya Twitter untuk memastikan nama dan orang yang menggunakan setiap akun adalah asli, dan pada Facebook untuk lebih ketat pada persyaratan. Saya tidak peduli pada nama pengguna. Namun perlu seseorang di belakang setiap akun individual," tulis Cuban. (one)

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya