Pengguna Smartfren Tak Registrasi Prabayar Akan Dibersihkan

Deputi CEO Smartfren, Djoko Tata Ibrahim (tengah).
Sumber :
  • VIVA.co.id/Novina Putri Bestari

VIVA – Menuju batas akhir registrasi kartu prabayar pada 28 Februari 2018, operator telekomunikasi Smartfren menyatakan, masih 20 persen pengguna yang belum melakukannya.

Kemenkominfo Ingatkan Telkomsel, Indosat, Smartfren dan XL Axiata

Deputi CEO Smartfren, Djoko Tata Ibrahim mengaku masih adanya pelanggan yang belum registrasi, lantaran dinilai sebagai pengguna pasif.

"Mungkin yang sebagian itu (belum registrasi) memang kurang aktif. Nanti dibersihkan saja," kata dia di Jakarta, Senin malam, 19 Februari 2018.

Menkominfo Kasih Lampu Hijau Operator Telekomunikasi untuk Merger

Ia menambahkan, pihaknya juga melakukan beberapa kali memberikan bonus paket telepon hingga data internet untuk pelanggan yang sudah melakukan registrasi. "Kirimkan SMS, kita kasih data ekstra. Itu sudah kita lakukan dari setahun kemarin," tuturnya.

Djoko melihat, kebiasaan masyarakat Indonesia yang membeli voucher data internet sekali buang masih terjadi.

Smartfren Home RE11 Rp500 Ribu, Bisa Nyambung ke Puluhan Perangkat

Karena itu, mereka juga harus melakukan registrasi berkali-kali usai membeli voucher Smartfren. Adapula penjual voucher yang meregistrasi sendiri semua produk jualannya, tanpa diketahui kebenaran data registrasinya tersebut.

Untuk itu, Smartfren membuat voucher paket data yang hanya sekali registrasi. Selain menguntungkan pelanggan, hal ini juga menguntungkan pengeluaran kartu perdana SP pada provider tersebut.

"Paket datanya tidak perlu registrasi. Karena voucher ini diisi banyak data. Kita mendidik konsumen nggak usah buang-buang uang. Nomor beli sekali registrasi yang benar, terus kalau voucher datanya habis tinggal isi lagi (tanpa registrasi ulang)," jelasnya.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya