Proyek Palapa Ring Akan Rampung Tahun Ini

Palapa Ring.
Sumber :
  • VIVA/Bayu Nugraha

VIVA – Proyek Palapa Ring yang digagas oleh Kementerian Komunikasi dan Informatika dijadwalkan rampung pada tahun ini. Proyek Palapa Ring dibagi menjadi tiga wilayah, yakni Palapa Ring Barat, Palapa Ring Tengah, dan Palapa Ring Timur.

Jaksa Ungkap Chat Terdakwa Korupsi BTS Singgung Setoran Rp 40 Miliar ke Oknum BPK

Palapa Ring Barat sudah rampung dan resmi beroperasi pada Maret 2018. Dua proyek lain, dijadwalkan rampung pada Agustus dan Desember 2018.

Menurut Direktur Utama Balai Penyedia dan Pengelola Pembiayaan Telekomunikasi dan Informatika (BP3TI), Anang Latif, pengerjaan Palapa Ring Tengah mencapai 72,55 persen. Proyek itu membentang kabel sepanjang 2.995 kilometer.

Cara PTT Pastikan SDM Kawasan Timur Indonesia Siap Hadapi Kemajuan Industri Telko

Sementara itu, pengerjaan proyek Palapa Ring Timur mencapai 35,94 persen dengan panjang kabel sekira 6.000 kilometer.

"Harapannya tahun 2019, tidak lagi berbicara infrastruktur, tetapi ekosistemnya internet bisa tumbuh," kata Anang di sela kunjungannya melihat proyek Palapa Ring Barat di Kabupaten Natuna, Kepulauan Riau, pada Selasa 6 Maret 2018.

Tol Langit Satria-1 akan Lengkapi Kinerja Palapa Ring

Total Kabupaten atau wilayah yang terjangkau proyek Palapa Ring di tiga wilayah ini sebanyak 57 kota/kabupaten. Nilai investasinya mencapai Rp8 triliun. Kontraknya sama selama 15 tahun, dengan skema kerja sama pemerintah dan badan usaha.

Proyek Palapa Ring Paket Barat yang menjangkau lima kabupaten di Riau dan Kepulauan Riau, yaitu Kabupaten Bengkalis, Kabupaten Kepulauan Meranti, Kabupaten Natuna, Kabupaten Lingga, dan Kabupaten Kepulauan Anambas beroperasi sejak awal Maret 2018.

Menteri Komunikasi dan Informatika, Rudiantara dijadwalkan menghadiri upacara peresmian pengoperasiannya pada 24 Maret di Kabupaten Natuna.

Pengoperasian proyek Palapa Ring Paket Barat, diharapkan operator telekomunikasi segera membangun BTS (Base Tranceiver Station) di kawasan itu, sehingga bisa mendorong kegiatan ekonomi digital masyarakat di sana.

Respons masyarakat

Himpunan Nelayan Seluruh Indonesia Kabupaten Natuna, menyambut baik program itu. Satu hal manfaatnya bagi masyarakat ialah nelayan setempat bisa menangkap ikan sampai ratusan mil ke laut, tetapi bisa berkomunikasi dengan di darat. 

“Jadi, kalau ada apa-apa bisa menghubungi," kata Zainuddin, Ketua Himpunan Nelayan Seluruh Indonesia Kabupaten Natuna, dalam kesempatan yang sama.

Palapa Ring

Selain itu, Palapa Ring Barat bisa dimanfaatkan untuk meningkatkan ekonomi di lima kabupaten. Salah satunya, memasarkan setiap produksi masyarakat sekitar.

Dengan bisa memasarkan hasil kerajinan atau penangkapan ikan, rantai distribusi dapat terpangkas. Selama ini, nelayan menjual hasil tangkapan ikan ke pengepul dengan harga yang cukup murah.

Dia akan mensosialisasikan penggunaan Palapa Ring Barat dan meminta nelayan agar tak mencuri kabel yang dipasang di bawah laut.

Seorang pengelola objek wisata di Kabupaten Natuna bernama Abdillah mengungkapkan hal yang sama. Ia menyambut baik rampungnya proyek Palapa Ring Barat. Dengan koneksi internet yang kuat nanti, pemasaran objek wisata di Natuna dapat dimaksimalkan.

"Di sini sinyal hilang. Kadang ada cuma EDGE. Kami harapkan dengan ini bisa membantu. Saya selama ini untuk mengunggah foto dan video lama sekali. Membalas pesan dari orang juga sampainya lama," ujarnya.

Prioritas beranda Indonesia

Menurut Anang Latif, program proyek Palapa Ring tiga wilayah di Indonesia adalah bentuk perhatian pemerintah agar setiap warganya dapat menikmati akses internet.

Ia pun mengaku proyek ini sejalan dengan program Presiden Joko Widodo yang ingin membangun Indonesia dari terluar.

"Kami dari Kominfo merasa di pemerintahan Jokowi ada sesuatu yang berbeda. Saya di pemerintahan selama 22 tahun. Tetapi, baru kali ini merasakan berbeda beliau memprioritaskan perbatasan dan daerah tertinggal yang membuat kami mendatangi teras depan Indonesia," katanya.

Bahkan, ia menyebut, Kabupaten Natuna menjadi perhatian Presiden Joko Widodo, lantaran letaknya menjadi salah satu pulau terluar Indonesia.

"Pak menteri bercerita rapat terbatas di Istana sering membicarakan Natuna. Tidak hanya Kominfo, tetapi Kementerian Pertahanan, Kementerian PUPR. Ini menjadi perhatian khusus Presiden. Kami dituntut memberikan yang lebih. Kami menjangkau dengan nama Palapa Ring," katanya.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya