Nadiem Makarim: Grab Caplok Uber Jalan Mulus Buat Gojek

CEO Gojek Nadiem Makarim.
Sumber :
  • REUTERS/Beawiharta

VIVA – Chief Executive Officer Gojek, Nadiem Makarim mengatakan, pencaplokan Grab atas operasional Uber di Asia Tenggara adalah hal yang bagus bagi kompetisi layanan berbagi tumpangan di Indonesia. Menurut dia, akuisisi itu malah akan membuat jalan Gojek di Indonesia makin mudah. 

Sopir Taksi Online yang Todong Penumpang Wanita dan Minta Rp 100 Juta Ditangkap saat Tidur Pulas

Dalam memo internal Gojek tentang persiapan debut ekspansi layanan di Asia Tenggara, Nadiem menganggap kesepakatan akuisisi Uber dan Grab di Asia Tenggara sebagai 'peluang besar'. 

Sebab, pencaplokan itu berarti lebih sedikit pemain transportasi online, dan akhirnya menjadi jalan mulus melanjutkan dan memperdalam kepemimpinan pasar bagi Gojek di Indonesia.

Viral Curhat Penumpang Dipaksa Transfer Uang Rp100 Juta oleh Driver Taksi Online

Sebelumnya, Uber Technologies sepakat menjual bisnisnya di Asia Tenggara kepada Grab. Kesepakatan tersebut akan diumumkan pada awal pekan depan yang menandai bergabungnya perusahaan Amerika Serikat dan Asia tersebut. 

Dilansir dari Reuters, Minggu 25 Maret 2018, berdasarkan sumber yang mengetahui langsung bisnis ini, dalam transaksi tersebut Uber akan mendapatkan sebanyak 30 persen dari saham gabungan. Namun, detail dari aksi korporasi tersebut belum bisa dipublikasikan secara umum. 

Rencana Merger dengan Gojek dan Grab Bakal Terealisasi? GOTO Buka Suara

Uber secara resmi mengumumkan akuisisi bisnisnya, termasuk UberEats di Kamboja, Indonesia, Malaysia, Myanmar, Filipina, Singapura, Thailand, dan Vietnam oleh Grab. Sebagai gantinya, Uber mendapatkan 27,5 persen saham di bisnis Grab pada kawasan tersebut, dan CEO Uber, Dara Khosrowshahi mendapatkan tempat di dewan direksi Grab. 

Mengutip dari CNBC, Senin 26 Maret 2018, nilai valuasi Grab saat ini yang tercatat di Singapura, adalah senilai US$6 miliar setara Rp81,3 triliun. Sementara itu, Gojek valuasinya mencapai US$1,8 miliar atau Rp24,4 triliun.

Sedangkan Uber, nilai perusahaan atau valuasi secara keseluruhan mencapai US$68 miliar atau Rp921,4 triliun. Namun, khusus untuk akusisi di Asia Tenggara, tidak dijabarkan secara detail. Secara angka, sangat jelas terlihat jika digabungkan valuasi Grab dan Uber jauh di atas Gojek Indonesia. (mus)

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya