Fenomena Matahari Semu, Durasi Siang Hari Bertambah Hingga 4 Jam

Matahari terbit di sebuah kota
Sumber :
  • Instagram/@thedutchessheart

VIVA – Fenomena matahari semu yang saat ini tengah berlangsung membuat kondisi siang hari menjadi lebih panjang, bahkan hingga empat jam di negara dengan lintang tinggi. Namun di Indonesia sendiri kondisi siang dengan durasi yang lebih panjang hanya berlangsung selama 20 menit.

Hindari Kanker Kulit, Ini Pentingnya Re-Apply Sunscreen

Situasi ini seolah membuat matahari terbit lebih awal dan terbenam lebih lambat. Kemudian juga berdampak kepada cuaca, semakin lama penyinaran matahari semakin besar juga penguapan di suatu daerah, sehingga dapat menjadi suplai tumbuhnya awan-awan hujan.

Kepala Sub Bidang Produksi Informasi Iklim dan Kualitas Udara Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Siswanto mengatakan, pada Desember dan Januari umumnya lama penyinaran matahari bisa 12 jam 28 menit. Kemudian pada Maret durasi siang lebih pendek, sekitar 12 jam 10 menit.

Pentingnya Pakai Sunscreen Sejak Usia Remaja, Cegah Penuaan Hingga Kanker Kulit

"Gerak semu matahari mengakibatkan pergeseran posisi daerah pertemuan angin, antar benua belahan bumi utara dengan selatan, atau yang dikenal sebagai ITCZ (intertropical convergence zone)," katanya kepada VIVA, Minggu, 13 Januari 2019.

Akibat durasi yang lebih lama menyebabkan kesan siang hari menjadi lebih panas. Sementara itu Kepala Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional (Lapan), Thomas Djamaluddin mengatakan pada 22 Desember sang surya berada di titik paling selatan.

Hujan Bikin Galau dan Cemas? Ini Alasan Ilmiahnya!

Kemudian pada 22 Maret berada di titik timur saat terbit dan barat saat terbenam. Kemudian pada 22 Juni berada di titik paling utara, dan pada 23 September Matahari kembali di titik timur saat terbit dan titik barat saat tenggelam.

Sekitar Desember-Januari posisi matahari berada di selatan, sedangkan belahan bumi utara mengalami musim dingin, seperti Jepang dan Banda Aceh, sehingga malam mereka terasa lebih panjang.

"Gerak semu matahari adalah ketampakan gerak matahari yang sesungguhnya disebabkan karena gerak Bumi. Gerak semu terbagi menjadi dua, harian dan tahunan," kata Thomas.

Gerak semu harian berupa terbit dan terbenamnya matahari karena rotasi bumi, sedangkan tahunan berupa gerak periodik posisi matahari dari selatan ke utara lalu kembali lagi ke selatan.

"Fenomena ini hanya fenomena tahunan yang menyebabkan perubahan musim, tidak perlu ada yang ditakutkan," pesannya.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya