- VIVA/Misrohatun Hasanah
VIVA – Berkembangnya olahraga elektronik atau eSport turut memunculkan peluang kerja yang lebih luas, terlebih saat ini jenis-jenis game eSport juga semakin menjamur. Jika sebelumnya kita hanya mengenal player atau atlet, sebenarnya ada beberapa profesi yang akan atau bahkan sudah lahir.
CEO of RRQ e-Sports, Andrian Pauline mengatakan, profesi-profesi baru yang dimaksud ialah pelatih, analisis, manajer, komentator, host, event organizer dan panelis. Namun, untuk berkecimpung di dunia seperti ini, orang-orang tersebut harus yang benar-benar sudah memahami game.
"Harus spesifik ya, enggak bisa kalau misalnya dia biasa jadi pembawa acara pernikahan, kecuali kalau mungkin dia paham sekali dengan dunia game. Banyak faktor yang jadi alasan mengapa mereka mau masuk ke industri ini," katanya dalam acara Deepdive-Gaming di Jakarta, Sabtu, 26 Januari 2019.
Sayangnya, untuk saat ini profesi pelatih dan analisis masih minim. Terlebih eSport merupakan dunia yang masih baru, karena seharusnya seorang pelatih merupakan player yang sudah lama. Andrian mengatakan para atlet saat ini masih menggunakan sistem konsolidasi sesama tim atau player.
"Pemain eSport yang sudah terkenal, sebagian besar membuat saluran sendiri di YouTube, bisnis modelnya berbeda. Kemudian kalau dilihat dari demografinya, usia 30 tahun ke atas walaupun sudah tidak bisa lagi jadi atlet, mereka memilih jadi reviewer," kata Chief Operating Officer LYTO, Kenken R Salim.
FC Mobile Indonesia Rayakan Kesuksesan dengan Aksi Sosial
Komunitas game EA Sports FC Mobile Indonesia menggelar acara kumpul komunitas bertajuk The Glory of Indonesia di Jakarta Selatan.
