- Instagram/@jnthe1
VIVA – Google mengatakan telah mengubah cara karyawan melaporkan kekerasan dan juga diskrimasi di kantornya. Ini untuk mengubah budaya di kantor setelah adanya aksi walkout massal para karyawan tahun lalu.
Dalam pernyataannya, pihak Google mengatakan karyawannya kini bisa melapor pada website khusus, dilansir laman The Verge, Jumat 26 April 2019.
Sebelumnya, pihak perusahaan juga akan merilis laporan rutin pelanggaran internal. Namun, tahun ini laporan akan ditambah dengan investigasi kekerasan seksual. Google juga merilis aturan mengenai pelecehan dan isu temppat bekerja lainnya. Aturan ini berada di dokumen 13 halaman.
Dalam aturan itu akan dirinci apa yang masuk ke klasifikasi pelecehan dan diskriminasi. Juga terdapat bagaimana cara Google menginvestigasi kasus tahun lalu.
Pengumuman ini dilakukan setelah ada kritik terbaru pada Google. Dua karyawan yang ikut mengatur walkout dikabarkan mendapat perubahan penegasan kerja dan perusahaan menyatakan bukan karena balas dendam.
"Bagian terbesar dari pekerjaan saya adalah mendengarkan ide dari Googlers dan mengambil feedback jadi kami akan mengembangkannya" kata Chief Diversity Officer Google, Melonia Parker.
Parker tak memungkiri jika setiap ide tidak akan bisa dijalankan. Namun, ia berjanji akan mendengarkan dan berjanji akan membuat feedback konstruktif. (ren)