- Business Insider
VIVA – Chief Executive Officer Synthesia, Victor Riparbelli mengatakan, tiga tahun lagi akan ada aktor versi komputer dengan kualitas baik. Mereka akan sulit dibedakan dari versi aslinya.
Konsep yang sama pernah diterapkan pada beberapa film, seperti Bladerunner dan Star Wars: Rogue One Story.
"Saya pikir, tiga tahun lagi kita akan melihat peningkatan signifikan, tentang bagaimana kita bisa membuat manusia digital," ujarnya, dilansir dari Business Insider, Minggu 28 April 2019.
Synthesia, diakuinya sudah bisa membuat manusia fotorealistik, namun belum bisa dilakukan pada film. Saat ditanya mengenai kemungkinan diterapkan pada permainan, dia mengatakan bukan itu yang menjadi fokus perusahaannya.
"Saat ini, bukan itu fokus kami. Fokus kami adalah memproduksi video fotorealistik. Tapi, siapa tahu mungkin suatu hari nanti," kata Riparbelli.
Synthesia merupakan perusahaan dengan teknologi Deepfake. Tahun lalu, mereka membuat heboh setelah sukses menghadirkan pembawa berita yang bisa berbicara Spanyol, Mandarin dan Hindi.
Terbaru, mereka menerapkannya pada pemain bola David Beckham. Synthesia bekerja sama dengan kampanye Malaria Must Die.
Beckham disulap fitur wajahnya jadi sembilan penderita malaria, yang bisa berbicara melalui dirinya. Teknologi itu membuat Beckham juga bisa berbicara sembilan bahasa yang berbeda.
Deepfake menggunakan software kecerdasan buatan, yang digunakan untuk memetakan wajah seseorang pada tubuh orang lain.
