- U-Report
VIVA – Kemudahan memblokir iklan di Google Chrome kemungkinan akan segera berakhir akibat ada perubahan sistem ekstensi browser yang disebut Manifest V3. Sistem ini diumumkan Google pada Januari kemarin.
Dilansir Tech Radar, Minggu, 2 Juni 2019, Manifest V3 akan mencegah pemblokiran iklan untuk bekerja sama dan meskipun ada respons negatif, Google tetap akan berpegang teguh pada perubahan ini. Namun, hal ini disebut tidak akan berpengaruh pda pengguna dan mereka akan tetap bisa memblokir iklan di masa mendatang.
Saat Manifest V3 berlaku, sistem ekstensi Chrome akan melihat perubahan pada sistem perizinan serta perubahan fundamental untuk bagaimana blokir iklan berjalan.
Pemblokiran iklan seperti uBlock Origin dan Ghostery, yang mengandalkan API webRequest untuk memblokir iklan sebelum mengunduhnya tidak akan bisa dilakukan di bawah Manifest V3. Google akan mencabut kemampuan permintaan blokir sebelum laman dibuat.
Setelah berbulan-bulan sejak pergantian pertama, Google menanggapi beberapa masalah dari komunitas. Mereka menjelaskan sejumlah rincian bagaimana perizinan dan blokir iklan akan berpengaruh.
Extensions developer advocate Google, Simeon Vincent mengklarifikasi terhadap perubahan terhadap ektensi blokir iklan dan privasi dalam Google Group yang membahas soal ekstesi Chrome.
"Chrome mencabut kemampuan blokir dari webRequest API di Manifest V3, bukan keseluruhan webRequest API (meskipun pemblokiran masih bisa dilakukan pada pengembangan perusahaan)," ujar dia.
Pada dasarnya Google mengatakan, Chrome akan tetap bisa memblokir konten yang tidak diinginkan. Namun, fitur itu sekarang lebih ketat untuk pengguna perusahaan yang berbayar.
Namun, mereka akan tidak bisa memblokir iklan dan sebaliknya akan mengembangkan ekstensi Chrome internal yang bisa memblokir konten tidak diinginkan untuk pegawainya.
Iklan adalah aliran pendapatan utama dari Google. Dengan membiarkan pemblokiran iklan terus beroperasi tanpa pengawasan, perusahaan memotong sebagian besar pendapatannya sendiri.
