- Instagram/@viktorijanikolovskamk
VIVA – Raksasa teknologi Huawei resmi merilis sistem operasi HarmonyOS. Sistem ini diciptakan untuk menggantikan Android dan memastikan vendor ponsel asal China tetap dapat beroperasi selama perang dagang Amerika Serikat dengan China.
Dikutip dari laman Metro, Minggu, 11 Agustus 2019, HarmonyOS dibangun karena Huawei pernah terbentur peraturan Donald Trump, yang melarang perusahaan teknologi di negeri Paman Sam melakukan bisnis dengan Huawei. Buntut peraturan itu membuat mereka terancam tidak lagi bisa menggunakan sistem operasi Android milik Google.
"Kami suka dengan sistem operasi milik Google. Tapi jika kita tidak dapat menggunakannya di masa depan, kita dapat beralih ke HarmonyOS," kata CEO of Huawei Consumer Device Unit, Richard Yu.
Yu juga mengklaim peralihan Android ke HarmonyOS hanya butuh waktu dua hari, akan menjadi pencapaian terepik dan menunjukan kekuatan perusahaan teknologi asal China. Smartphone pertama yang menggunakan sistem operasi ini ada di bawah merek Honor.
Perusahaan diketahui sangat bergantung dengan Google, di mana kemudian mereka memutus lisensi Huawei, mengartikan pengguna tidak lagi dapat menggunakan aplikasi seperti Gmail atau Google Maps.
Kemudian pengguna juga tidak dapat naik ke versi Android yang lebih baru. Sementara induk Google, Alphabet, mengeluarkan pernyataan bahwa mereka bertindak sesuai dengan peraturan pemerintah.
"Huawei telah membuat kontribusi besar untuk pengembangan dan pertumbuhan Android di seluruh dunia. Sebagai mitra global utama, kami memiliki hubungan yang erat dengan platform open source itu, untuk mengembangkan ekosistem yang bermanfaat bagi pengguna dan industri," kata perusahaan.
Huawei kemudian mengatakan akan membangun ekosistem perangkat lunak yang aman dan berkelanjutan. Guna memberi pengalaman terbaik untuk pengguna secara global.
