- VIVAnews/ M Teguh
VIVA – Sebuah kebetulan yang jarang terjadi, di mana hari Jumat pekan ini bertepatan dengan tanggal 13 september 2019 yang sering disebut dengan hari sial atau 'Friday the 13th'. Mungkin fenomena ini masih awam untuk masyarakat Indonesia tapi tidak dengan mereka yang ada di luar negeri.
Tapi kita tidak akan terlalu membahas Friday the 13th, melainkan lebih kepada fenomena Bulan purnama langka. Konon katanya fenomena Bulan purnama kali ini jadi yang paling horor, yang terjadi setiap 13 tahun sekali.
Dilansir dari laman Times of India, terakhir kali bulan Purnama langka ini terjadi pada Oktober 2006. Bulan akan naik 50 menit setelah Matahari terbenam. Namun karena saat ini sedang musim gugur, membuat bulan naik setelah Matahari terbenam.
Pergeseran ini membuat malam menjadi terang. Fenomena ini dikaitkan dengan musim panen petani dengan tanaman yang mereka tanam di musim panas, oleh sebab itu masyarakat di sana menyebutnya sebagai Harvest Moon.
Untuk fenomena Bulan purnama langka tahun ini akan mencapai puncaknya pada Sabtu, 14 September pukul 12:33 IST (India Standard Time). Sedangkan pada 2006 puncaknya terjadi pada 14 Oktober pukul 04:48. Fenomena ini akan terjadi lagi pada 13 Agustus 2049.
Jumat sering kali dikaitkan dengan takhayul yang bermula sejak Abad Pertengahan, berawal dari kisah perjamuan terakhir dan penyaliban Yesus. Di sana ada 13 orang yang hadir pada tanggal 13 Nisan Maundy Thursday, malam jumat sebelum kematian Yesus.
Akibat mitos ini banyak juga yang menganggap jumat sebagai hari ketidakberuntungan. Bahkan berimbas juga kepada urusan bisnis. Banyak yang tidak melakukan penerbangan dan kerugiannya mencapai US$800-900 juta.
Mengenal Wolf Moon yang Begitu Menakjubkan
Bulan Purnama pertama di 2024, atau dikenal sebagai Wolf Moon, bersinar di langit malam pada Jumat dini hari, 26 Januari. Mengapa dinamakan begitu? Begini penjelasannya.
