- Pixabay
VIVA – Sebuah penelitian ilmiah telah menjawab pertanyaan beberapa orang soal mengapa hidung anjing memiliki suhu dingin. Fenomena ini sering diasumsikan sebagai pengaturan suhu tubuh anjing, namun studi terbaru mengungkap keadaan tersebut karena hidung anjing berfungsi sebagai pendeteksi panas yang sensitif.
Dikutip dari situs Metro, studi yang diterbitkan di Scientific Report, tim peneliti dari Swedia dan Hongaria menemukan, ketika suhu berada di 30 derajat Celcius, ujung hidung anjing bertambah lima derajat Celcius lebih dingin.
Tapi jika suhu mencapai 0 derajat Celcius, maka suhu di hidungnya menjadi delapan derajat Celcius. Perbedaan tersebut membuat peneliti percaya bahwa hidung anjing memiliki fungsi sensorik.
Penelitian menunjukan hidung anjing bisa mendeteksi sumber panas meskipun dalam jumlah yang samar. Tim peneliti dari Universitas Lund Swedia dan Universitas Eotvos Lorand Hongaria melakukan studi terhadap tiga anjing, Kevin, Delfi dan Charlie.
Ketiganya dilatih untuk mengidentifikasi dua benda lebar berukuran empat inci yang sudah dipanaskan sekitar 12 derajat. Dalam eksperimen double-blind ketiganya mampu mendeteksi radiasi panas yang lemah itu.
"Selain itu kami menggunakan pencitraan resonansi magnetik pada 13 anjing yang tidak tertidur, membandingkan respon mereka terhadap rangsangan panas dengan suhu yang sama seperti eksperimen," kata peneliti.
Rangsangan panas itu tidak bisa dirasakan oleh manusia, bahkan untuk jarak yang sangat dekat. Manusia harus menyentuh permukaannya dulu untuk bisa merasakan kehangatan.
Bayi Perempuan Penuh Luka Diduga Gigitan Anjing Ditemukan di Pinggir Jalan Jeneponto
Heboh penemuan sesosok bayi dengan penuh luka-luka di pinggir jalan di Kabupaten Jeneponto, Sulawesi, Selatan (Sulsel).
