Twitter Rilis Fitur Live Event Khusus COVID-19, Sudah Ada di Indonesia

Logo Twitter.
Sumber :
  • Instagram/@abdd.eyez

VIVA – Twitter meluncurkan fitur Event Page terkait COVID-19 atau corona. Pengguna bisa melihat informasi resmi dan terpercaya mengenai virus corona secara real time dari sejumlah pihak yaitu lembaga dan pejabat pemerintah, masyarakat sipil, serta media.

Harta Kekayaan Elon Musk Lenyap Rp 45 Triliun dalam Sekejap, Ini Penyebabnya

Pihak Twitter, dalam keterangannya, Rabu, 25 Maret 2020, fitur tersebut sudah tersedia di sejumlah negara termasuk Indonesia. Wilayah lainnya yang mendapatkan Event Page adalah Australia, Fillipina, India, Jepang, Korea Selatan, Malaysia, Singapura, dan Thailand.

Event banner ini berada di bagian atas home timeline atau linimasa beranda untuk versi aplikasi dan bagian #Explore pada desktop.

Ekonomi Terus Pulih, OJK Umumkan Berakhirnya Stimulus COVID-19 Penilaian Kualitas Aset Sektor PVML

Pengguna Twitter bisa mengaksesnya lewat desktop dengan menekan ikon tagar di bagian kiri home. Lalu akan muncul banner biru dengan tulisan COVID-19, Updates on the Covid-19 situation in Indonesia.

Klik banner itu, maka akan terlihat informasi terbaru mengenai situasi COVID-19 di Indonesia. Twitter menuliskan keterangan pada bagian banner, jika laman ini berisi situasi terbaru COVID-19 dari sumber terpercaya dan official.

Elon Musk Kirim 'Surat Cinta' untuk Pengguna Baru X

Sementara itu, Twitter juga ingin melindungi percakapan penggunanya dengan menjamin mendapatkan akses informasi dari sumber terpercaya.

Untuk itu, tim Global Trust  & Safety Twitter menegaskan tidak akan memberikan toleransi kepada informasi yang telah dimanipulasi ataupun sejumlah cara untuk menyalahgunakan layanan platform saat ini.

Terdapat tiga konten yang dianjurkan pihak Twitter untuk dihapus terkait COVID-19. Salah satunya mengenai penolakan mengikuti arahan dari para ahli.

Konten lainnya adalah ajakan menggunakan perawatan, pencegahan, dan teknik diagnosa yang fiktif atau palsu. Terakhir konten menyesatkan dari pengguna yang mengaku sebagai ahli atau otoritas negara. 

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya