Jaring-Jaring Makanan: Pengertian, Perbedaan, dan Contohnya

Ilustrasi Jaring-Jaring Makanan
Sumber :
  • Tangkapan Layar: YouTube

VIVA – Suatu sistem ekologis atau ekosistem diciptakan melalui interaksi hayati dan non-hayati. Dalam sebuah lingkungan ekosistem, terdapat hubungan jaring-jaring yang saling berkaitan. Makhluk hidup yang ada di bumi memiliki peran masing-masing, mulai dari produsen, konsumen, maupun dekomposer.

Riset: Kebiasaan Belanja Orang Indonesia, Bandingin Harga di Situs Online dan Toko Offline

Dilansir dari file.upi.edu, jaring-jaring makanan adalah sebuah proses makan memakan yang terdiri atas beberapa rantai makanan. Dalam beberapa jenis ekosistem dapat terjadi beberapa rantai makanan yang akan membentuk jaring-jaring makanan.

Jaring-jaring makanan menjelaskan mengenai hubungan antara seluruh konsumen dan produsen dalam sebuah ekosistem tertentu. Konsumen tertinggi seperti elang, beruang, serigala, dan harimau umumnya tidak dimangsa kecuali ditangkap oleh manusia. Konsumen tertinggi biasanya mati dan sisa tubuhnya akan diuraikan oleh pengurai. Supaya lebih jelas, berikut ulasan mengenai jaring-jaring makanan.

Jangan Takut Tertipu, Simak Tips Jitu Cara Beli Motor Bekas yang Aman

Jaring-Jaring Makanan

Pengertian Jaring-Jaring Makanan

Kawasaki Ninja ZX-25R Dijual Bekas, Harga Bikin Kaget

Sebelum kita membahas mengenai jaring-jaring makan, kamu harus mengetahui terlebih dahulu tentang rantai makanan. Rantai makanan merupakan bagian dari jaring-jaring makanan. Rantai makanan adalah rangkaian proses makan memakan dari urutan tertentu, ada yang berperan sebagai produsen, konsumen, dan dekomposer atau pengurai.

Sedangkan jaring-jaring makanan adalah kumpulan dari rantai makanan yang saling terhubung, tumpang tindih dalam sebuah ekosistem. Artinya, dalam jaring-jaring makanan, makhluk hidup dan lingkungan merupakan dua hal yang tidak dapat dipisahkan.

Perbedaan Rantai Makanan dan Jaring Makanan

Perbedaan pertama antara kedua hal ini terdapat dalam urutan dan bentuknya. Jika rantai makanan mengikuti sebuah alur dan hampir selalu berurutan. Sedangkan jaring-jaring makanan urutannya lebih kompleks karena menyangkut semua rantai makanan.

Perbedaan kedua terletak pada organisme. Pada umumnya, rantai makanan hanya memiliki satu jenis makanan saja. Namun, dalam jaring-jaring makanan, konsumen dapat memiliki apa saja yang bisa dimakannya. Dengan kata lain bisa lebih dari satu jenis.

Perbedaan ketiga terletak pada jumlah organisme (konsumen, produsen, dan dekomposer. Dalam rantai makanan jumlah organismenya lebih sedikit. Berbeda dengan jaring-jaring makanan yang memiliki jumlah organisme lebih banyak dan beragam.

Contoh Jaring-Jaring Makanan di Laut

Ilustrasi Jaring-Jaring Makanan di Laut

Photo :
  • Tangkapan Layar: YouTube

Ekosistem bahari atau ekosistem laut merupakan sebuah ekosistem akuatik alami yang didominasi oleh perairan sangat luas dan memiliki kadar garam tinggi. Misalnya phytoplankton – ikan kecil, gurita, salmon, udang – hiu atau paus – dekomposer.

Phytoplankton disini berperan sebagai produsen utama akan dimakan oleh ikan kecil, gurita, salmon, atau udang, yang berperan sebagai konsumen primer untuk bisa bertahan hidup. Hewan-hewan tersebut kemudian dimakan oleh hiu atau paus sebagai konsumen puncak di laut. Lalu, dekomposer berperan untuk mengurai hiu dan paus setelah mati agar nutrisinya bisa diserap oleh tanah laut.

Contoh Jaring-Jaring Makanan di Sawah

Ilustrasi Jaring-Jaring Makanan di Sawah

Photo :
  • Tangkapan Layar: YouTube

Sawah merupakan salah satu habitat yang terdapat makhluk hidup didalamnya. Tentu saja, karena banyak makhluk hidup didalamnya akan membuat jaring-jaring makan untuk bisa bertahan hidup. Misalnya padi dan rumput – ulat dan belalang - tikus – ular atau burung pemangsa – dekomposer.

Dalam jaring-jaring makanan di sawah, padi dan rumput berperan sebagai produsen makanan untuk organisme yang lain. Padi dan rumput kemudian dimakan oleh ulat dan belalang. Kemudian hewan-hewan tersebut dimangsa oleh tikus yang berperan sebagai konsumen primer.

Tikus kemudian dimakan oleh ular atau burung pemangsa yang berperan sebagai konsumen puncak. Pengurai atau dekomposer akan mengurai ular atau burung pemangsa yang telah mati supaya nutrisi dan zat-zat yang terkadung bisa diserap kembali oleh tanah dan tumbuhan.

Contoh Jaring-Jaring Makanan di Air Tawar

Ilustrasi Jaring-Jaring Makanan di Air Tawar

Photo :
  • Tangkapan Layar: YouTube

Air tawar atau sungai banyak melibatkan berbagai makhluk hidup. Sungai merupakan salah satu habibat yang memiliki berbagai jenis makhluk hidup karena air merupakan sumber kehidupan.

Misalnya, tanaman air atau alga akan dimakan oleh ikan-ikan kecil, siput, atau udang. Lalu, hewan-hewan tersebut akan dimakan oleh ikan yang lebih besar, ular, atau kodok. Kemudian bebek atau bangau dapat memakan ikan besar, kodok, dan udang. Ular, ikan besar, dan bangau bisa dimakan oleh burung elang.

Contoh Jaring-Jaring Makanan di Hutan

Ilustrasi Jaring-Jaring Makanan di Hutan

Photo :
  • Tangkapan Layar: YouTube

Hutan merupakan sebuah habitat yang memiliki berbagai jenis organisme yang cukup kompleks. Contoh jaring-jaring makanan yang ada di hutan seperti tumbuhan – kumbang, belalang, kelinci, dan rusa – kelelawar, tupai, harimau, dan burung elang– pengurai atau dekomposer.

Tumbuhan di hutan berperan sebagai produsen utama yang akan dimakan oleh kumbang, belalang, kelinci, dan rusa. Kumbang kemudian akan dimakan oleh kelelawar, belalang akan dimakan oleh tupai, kelinci dan rusa akan dimakan oleh harimau dan burung elang sebagai konsumen puncak. Hewan-hewan konsumen puncak tersebut akan diuraikan oleh pengurai supaya nutrisinya dapat diserap oleh tanah.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya