Zynga Incar "Angry Birds"?

Game Angry Birds di iPhone.
Sumber :
  • www.differentvideos.info

VIVAnews - Pengembang game online, Zynga, gagal mencapai kesepakatan untuk mendapatkan PopCap, yang selama ini dikenal sebagai pengembang game Plants vs Zombies. PopCap sendiri kemudian diakuisisi oleh pengembang game yang selama ini dikenal memproduksi game sport, Electronic Arts.

Gagal mendapatkan PopCap, Zynga pun kini mengincar Rovio, pengembang game asal Finlandia, yang terkenal berkat kesuksesan "Angry Birds".

Rumor Zynga yang mengincar pengembang game "Angry Birds"  beredar sudah kencang di dunia pengembang game. Bahkan, All Things D melaporkan, Zynga dan Rovio telah melakukan sejumlah pembicaraan.

Namun, belum diketahui kerja sama apa yang akan dilakukan Zynga dengan Rovio. Belum bisa dipastikan apakah Zynga akan mengakuisisi Rovio, atau kedua perusahaan ini akan melakukan kesepakatan untuk bekerja sama.

Namun, gabungan Zynga dan Rovio diperkirakan akan menjadi kekuatan besar di dunia game, baik itu game online atau game di aplikasi untuk smartphone.

Selama ini, Zynga tercatat memiliki 148 juta pengunjung, yang memainkan game yang dikembangkannya di jejaring sosial Facebook. Game itu antara lain "Farmville", "Live Poker", dan "Mafia Wars".

Sedangkan, Rovio sendiri telah diunduh oleh lebih dari 250 juta kali di pasar mobile. Game ini sendiri memang dikenal sebagai game yang membuat kecanduan para gamers yang memainkannya.

"Sekarang ada 120 juta pemain tiap bulannya yang aktif bermain Angry Birds. Sebagai perbandingan, kesuksesan ini sama seperti penjualan game konsole terbaik selama beberapa tahun terakhir, yaitu 'Call of Duty: Black Ops," demikian yang ditulis Wall Street Journal.

Rovio sendiri saat ini berambisi untuk terus mengembangkan sayap di dunia game dan aplikasi. Sedangkan, Zynga bisa menjadi 'pasangan' yang tepat untuk memenuhi ambisi ini.

All Things D kemudian memperkirakan lima kekuatan jika Zynga bergabung dengan Rovio, yaitu:

1. Brand yang menggemaskan
Rovio telah berhasil menciptakan brand dan franchise di "Angry Birds". Rovio pun terus berencana mengembangkan franchise burung pemarah ini ke dalam bentuk film, buku, dan mainan.

2. Keuntungan Finansial
Zynga memilili kekuatan finansial yang memadai, dan hampir mencapai US$1 miliar saat IPO (pengenalan saham ke pasar).

3. Game Gratis
Kedua perusahaan ini sukses mengembangkan produk, walaupun produk yang ditawarkan dimainkan secara gratis. Keuntungan selama ini didapatkan juga dari menjual produk atau konten tambahan kepada gamers yang sudah terlanjur kecanduan.

4. Faktor Resiko Zynga
Salah satu yang jadi kelemahan perusahaan asal san Francisco ini adalah ketergantungannya kepada Facebook. Namun, Rovio bisa menjadi solusi untuk pasar mobile, yang selama ini memang menjadi 'lahan' Rovio.

5. One Hit Wonder
Sebelum "Angry Birds", Rovio hanya memproduksi game kelas menengah. Bisa dibilang "Angry Birds" selama ini masih menjadi one hit wonder, atau satu-satunya kesuksesan yang diperoleh Rovio. Tentu kerja sama dengan Zynga bisa menjadi celah Rovio untuk mengembangkan pasar dan produk.

Namun, terlepas dari lima kekuatan itu, Rovio dan Zynga diperkirakan akan dipersulit satu hal: Petinggi kedua perusahaan selama ini dikenal keras kepala. Ironis, dan dalam analogi Angry Birds, Zynga dan Rovio selama ini seperti ingin merebutkan semua telur untuk dirinya sendiri.

Heboh Dugaan TPPO, Begini Pengakuan Mahasiswa Unnes saat Ikuti Ferienjob di Jerman
Pemain Chelsea rayakan gol Raheem Sterling

Chelsea Proteksi Raheem Sterling dari Hinaan Fans

Pelatih Chelsea, Mauricio Pochettino coba memproteksi Raheem Sterling. Pemain asal Inggris itu menjadi sasaran ejekan suporter saat tampil di Piala FA lawan Leicester.

img_title
VIVA.co.id
29 Maret 2024