- VIVAnews/Muhammad Firman
VIVAnews - Ribuan nama selebritas dan politisi diblok secara permanen dari domain internet .xxx, yang merupakan domain khusus pornografi di Internet. Ini bertujuan agar nama-nama para pesohor itu tidak disalahgunakan
Pemblokiran permanen ini menyebabkan tidak akan ada situs dengan domain beyonce.xxx atau margaretthatcer.xxx. Penggunaan nama selebriti biasanya digunakan untuk meningkatkan angka pengunjung di situs berdomain .xxx.
Seperti dikutip harian The Guardian, pengelola domain .xxx, ICM Registry, mengaku telah memblokir 4.000 nama selebriti, dari Angelina Jolie hingga Donald Trump. Namun, ICM Registry menampung 15.000 domain .xxx, yang juga harus dengan persetujuan pemerintah-pemerintah dunia dan badan perlindungan anak. Aturan ini berarti termasuk aturan umum pelarangan untuk anak di bawah umum.
Kepala Eksekutif ICM Registry, Stuart Lawley, mengatakan nama kota dan politisi terkemuka dunia, seperti Presiden Amerika Serikat dan Perdana Menteri Inggris, dilarang digunakan di domain .xxx. "Termasuk David Cameron, Tony Blair, dan Margaret Thatcher," ujar Lawley.
Tapi Lawley tidak menyebut apakah semua Perdana Menteri Inggris telah diblokir secara permanen. Tidak pula dijelaskan mengenai kriteria selebritis yang diblokir secara permanen untuk digunakan dalam domain .xxx.
"Ada pelarangan untuk mendaftar dengan menggunakan nama yang tidak sesuai dengan nama orang yang mendaftar (untuk mendapatkan domain .xxx)," jelas Lawley.
Selain itu, perusahaan-perusahaan juga bisa mendaftar untuk mencegah penggunaan nama perusahaannya diasosiasikan dengan bisnis seks ala "online red light district". Pendaftaran untuk perusahaan dibuka hingga 28 Oktober, dengan biaya US$200 - US$300 untuk 'membeli' domain untuk melekat dengan merk dagang mereka, sebelum domain .xxx diluncurkan.
"Alasan kami memblokir nama-nama selebriti adalah karena mereka sulit untuk mendaftarkan nama mereka layaknya merek dagang. Kami tidak ingin dipermalukan dengan adanya angelinajolie.xxx dalam suatu peluncuran suatu domain baru misalnya," ucap Lawley.
Sudah Dialokasikan
Sekitar 15.000 domain .xxx telah dialokasikan untuk 35 perusahaan pornografi. Sebelum pendaftaran dimulai, sekitar 650.000 calon nama domain menyatakan ketertarikan untuk menggunakan domain .xxx.
"Kami berharap bisa menjual 500.000 nama domain pada bulan Januari dan Februari mendatang," ucap Lawley.
Sebelumnya, domain .xxx telah disetujui penggunaannya oleh Internet Corporation for Assigned Names and Numbers (Icann), yang merupakan administrator untuk jutaan alamat internet.
Domain ini telah ditunda sejak 2003 karena ditentang oleh Pemerintahan George W. Bush. Kemudian, domain ini mulai diwacanakan lagi sejak tidak dipermasalahkan lagi oleh Pemerintahan Barack Obama.
Penggunaan domain .xxx dimaksudkan untuk mengindari mengatur pornografi di internet. Sehingga jika ada penyimpangan seperti memasang foto atau pornografi dengan gambar anak di bawah umur, maka suatu situs dapat ditutup. Selain itu, domain .xxx juga bisa digunakan untuk mencegah anak-anak mengakses situs yang memiliki konten pornografi. (ren)
Terima Kunjungan LBBP Jepang, Menaker Berharap Kerja Sama Ketenagakerjaan Indonesia-Jepang Meningkat
Kepada Yasushi Masaki, Ida Fauziyah berharap terus memperkuat hubungan kerja sama bilateral Indonesia-Jepang, khususnya di bidang ketenagakerjaan.
