- Amal Nur Ngazis
VIVAnews - Kark, sebuah startup pengembang game, membesut permainan yang diklaim mampu menguatkan semangat belajar anak. Berbentuk sekumpulan kartu, game yang diberi nama Kark ini sifatnya tematik.
Meski berbentuk kartu, Kark tidak hanya dimainkan layaknya permainan kartu biasa namun memanfaatkan kecanggihan teknologi. Tiap-tiap kartu dibekali dengan QR Code yang siap dipindai dan mengirimkan informasi yang tercetak melalui perangkat digital.
Saat ini Kark masih dibatasi dengan satu kategori semata, yakni iklim. Dalam uji coba menggunakan ultrabook, VIVAnews memilih hujan dari puluhan pilihan lain seperti badai, petir, atau panas matahari. Visualisasi tentang hujan sontak muncul di layar setelah QR Code dipindai oleh webcam.
Kark, yang beranggotakan tujuh orang, yakin game ini mampu merevolusi cara belajar anak. Alasannya, gadget kini sudah jadi bagian yang nyaris tak terpisahkan dari anak-anak. Memperoleh pengetahuan yang memanfaatkan alat komunikasi itu akan lebih menyenangkan.
“Anak bisa lebih menikmati pengalamannya. Tak terasa, anak dengan sendirinya bisa belajar,” ujar salah satu anggota tim startup Kark, Bullit Sesariza, dalam acara jumpa pers di FX Mall, Jakarta, Minggu, 20 November 2011.
Jadi Tertarik
Dengan pengalaman yang memperhitungkan teknologi digital, anak yang biasanya enggan belajar menjadi tertarik untuk melakukan percobaan.
“Biasanya mereka mainnya dengan alat-alat seadanya. Tapi sekarang dengan ada perangkat [digital], mereka jadi tambah tertarik,” sebut Sindhu Prabowo Dilaksono, anggota tim yang juga menerima Beasiswa Unggulan dari Biro Perencanaan dan Kerja Sama Luar Negeri Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan RI.
Kark sudah mempersiapkan platform bagi game ini bagi segala jenis gadget sejauh dilengkapi dengan webcam. Segmen Kark adalah anak berusia 5-15 tahun.
Selain mendapatkan juara pertama Telkomsel Startup Bootcamp, Kark juga akan mewakili Indonesia dalam kompetisi serupa di kancah internasional, JFDI-Innov8 2012 yang diikuti tujuh negara yakni Singapura, Malaysia, India, Australia, Filipina, Thailand, dan Indonesia. (ren)