Pameran CES 2013:

Microsoft Pergi, Teknologi China "Unjuk Gigi"

Logo Huawei
Sumber :
  • REUTERS

VIVAnews - Pameran Consumer Electronic Show (CES) 2013 bukan hanya didominasi para perusahaan teknologi besar seperti Google, Samsung, LG maupun Sony. Perusahaan teknologi asal negeri China mulai unjuk gigi dalam gelaran yang berlangsung 8-11 Januari 2013.

Pada pameran kali ini, muncul dua debutan dua perusahaan China, Huawei and Hisense. Keduanya ingin memasuki pasar negara-negara barat setelah sukses bermain di pasar dalam negeri.

Dalam panggung CES 2013, Huawei meluncurkan ponsel tablet Ascend Mate Huawei berlayar 6,1 inchi. Perusahaan ini juga meluncurkan smartphone Ascend D2, yang memiliki resolusi layar lebih tinggi dari iPhone 5.

Debutan perusahaan China lain, Hisense, juga tak ketinggalan unjuk gigi menggelar lini produknya. Hisense menempati ruang pamer yang sebelumnya digunakan Microsoft.

Kemenko Polhukam Susun Rencana Bangun Sistem Pertahanan Semesta di IKN

Perusahaan itu meluncurkan dua ultra HD (UHD) TV. Seri pertama XT900 dan seri terkecil XT880. Seri XT880 merupakan seri smart TV beresolusi 4K (3840x2160 pixel), yang hadir dengan pilihan ukuran 50 - 65 inchi.

Sementara penyedia peralatan telekomunikasi asal China, ZTE juga menghadirkan smartphone Grand S, ponsel tertipis dunia untuk ketagori ukuran 5 inchi. Smartphone besutan ZTE ini dikabarkan akan menawarkan resolusi 1080p.

Keberadaan perusahaan asal negeri Tirai Bambu di pameran CES sebelumnya mendapat perlakuan yang berbeda, yaitu mendapatkan tempat yang diasingkan. Tapi, dalam gelaran CES kali ini Huawei dan Hisense mendapat tempat untuk jadwal konferensi pers.

"Kami merupakan pemasok telekomunikasi terbesar kedua di dunia," jelas Richard Yu, Kepala Pemasaran dan Strategi Perangkat Huawei, seperti dilansir nbcnews, 8 Januari 2013.

"Kami menggunakan teknologi manufaktur yang lebih maju dibandingkan dengan iPhone," tambahnya.

Siap Ekspansi

4 Pelaku Terorisme Moskow Ternyata di Bawah Pengaruh Obat-Obatan Terlarang

Shao Yang, Kepala Pemasaran Huawei, menjelaskan bahwa perusahaannya bertekad melebarkan sayap di pasar global. "Di masa lalu kami telah fokus pada infrastruktur, dan kami sudah cukup sukses," kata Yang.

Kehadiran Huawei di pasar global, terutama debutnya di CES kali ini menambah jelas persaingan antara perusahaan teknologi China dan Amerika Serikat.

Seperti dilansir BBC, pada Oktober tahun lalu, pemerintah AS telah melabeli Huawei sebagai perusahaan yang 'mengancam keamanan '.

Pemerintah AS mengaku khawatir peralatan Huawei dapat digunakan secara tidak sah untuk memantau komunikasi dan aktivitas lainnya. Amerika Serikat juga mewaspadai keberadaan ZTE.

Tampaknya, baik Huawei maupun ZTE harus bekerja keras, selain harus berjuang melawan dominasi perusahaan mapan, juga harus menghadapi tantangan politik.

Menteri Perindustrian, Agus Gumiwang Kartasasmita

Golkar: Kabinet Tidak Boleh Dibatasi karena Prerogatif Presiden

Wakil Ketua Umum Golkar mengatakan bahwa tak boleh ada pembatasan dalam membentuk kabinet, karena merupakan hak prerogatif presiden.

img_title
VIVA.co.id
29 Maret 2024