Sumber :
- REUTERS/Pilar Olivares
VIVAnews
- Pada tahun 1999, suatu tim arkeolog berhasil menemukan tiga mumi anak-anak dari suku Inka. Mumi yang ditemukan di kuburan batu di Gunung Llullaillco, Andes, Argentina, dekat perbatasan Chili, diperkirakan memiliki usia lebih dari 500 tahun.
Teknik pengawetan tubuh secara alami dari mumi-mumi itu sangat sempurna, sehingga membuat peneliti ingin mengetahui rahasia dari kematiannya dengan menganalisis rambutnya.
Teknik pengawetan tubuh secara alami dari mumi-mumi itu sangat sempurna, sehingga membuat peneliti ingin mengetahui rahasia dari kematiannya dengan menganalisis rambutnya.
Baca Juga :
Kemenkominfo Mengadakan Kegiatan Talkshow "Promosi Budaya Indonesia Lewat Konten Digital"
Hasilnya, di dalam tubuh ketiga mumi itu ditemukan banyak kandungan kokain dan bir. Sepertinya ketiga anak itu diberikan banyak asupan kokain dan bir, sebelum dibiarkan meninggal di dataran tinggi Andes.
Mereka bertiga diyakini dikorbankan dalam upacara yang disebut Capacocha, yaitu ritual yang diduga telah digunakan untuk menanamkan rasa takut kepada kekaisaran Inca.
Menurut Dr Andrew Wilson, University of Bradford, Inggris, dari analisis rambut ketiga mumi itu ditemukan selama berbulan-bulan sebelum meninggal, ketiga mumi itu telah banyak mengkonsumsi kokain dan bir.
"Daun koka (bahan dasar kokain) yang dikunyah dan dihisap, akan membantu para anak-anak untuk tidak takut dalam ketinggian. Sementara chica, minuman beralkohol yang terbuat dari fermentasi jagung, akan membuat kondisi badan tetap hangat ketika berada di dataran tinggi," kata Wilson, sepert dilansir
Daily Mail
, 30 Juli 2013.
Dari ketiga mumi yang ditemukan, kandungan kokain dan bir paling banyak ditemukan pada mumi yang berusia 13 tahun. Itu mungkin terjadi karena ada pemaksaan untuk mengkonsumsinya.
Sementara pada mumi yang berusia 15 tahun, atau dikenal sebagai La Doncella atau The Maiden terlihat ada perbedaan cara kematiannya. Maiden dibiarkan pingsan dahulu sebelum di masukkan ke kuburan batu di pengunungan Andes.
"Mumi Maiden memiliki posisi mati yang berbeda. Dia ditemukan dalam kondisi bersila, kepala memandang kedepan, dan tangannya berada dipangkuan. Selain itu ia juga memakai hiasan kepala, dan di dalam mulutnya masih tersisa daun koka," ujar Wilson.
Kokain dan alkohol sepertinya diberikan khusus kepada orang-orang yang akan dikorbankan. Mengingat pada zaman dahulu, kedua zat itu dianggap sebagai produk mahal dan dikontrol penggunaannya.
"Tapi, faktanya adalah beberapa minggu sebelum mumi-mumi itu mati, mereka telah banyak mengkonsumsi kokain dan bir. Itu seperti berfungsi untuk membius anak-anak sebelum mati kedinginan," tutup Wilson
Hasil penelitian sudah diterbitkan di Jurnal Proceedings of the National Academy of Sciences.
Baca Juga :
Halaman Selanjutnya
Hasilnya, di dalam tubuh ketiga mumi itu ditemukan banyak kandungan kokain dan bir. Sepertinya ketiga anak itu diberikan banyak asupan kokain dan bir, sebelum dibiarkan meninggal di dataran tinggi Andes.