Peneliti Ini Klaim Bisa Unduh Film dalam Sekejap

Serat optik
Sumber :
  • radioadelaidebreakfast.files.wordpress.com
VIVAnews
5 Dampak Negatif Gegara Kecanduan Game Online, Bisa Ganggu Fisik dan Mental
- Belum lama ini, peneliti dari Denmark mengklaim telah sukses menciptakan jaringan generasi berikutnya, yaitu serat optik yang dapat mentransfer 43 terabyte per detik. Ini memungkinkan pengguna mengunduh film atau data sekitar satu gigabyte kurang dari sekejap mata yakni hanya 0,2 milidetik.

Bank Indonesia Naikkan BI Rate Jadi 6,25 Persen Demi Stabilkan Rupiah

Mengutip
Prabowo: Saya Akan Bekerja untuk Seluruh Rakyat Indonesia, Termasuk yang Tidak Pilih Saya
Daily Mail , Sabtu 2 Agustus 2014, para peneliti yang berasal dari Technical University of Denmark ini mematahkan rekor yang sebelumnya dipegang para ahli di Karlsruhe Institut für Technologie, Jerman. Ketika itu, mereka menciptakan jaringan yang mampu mencapai 32 terabit per detik.


Untuk merengkuh diri sebagai pemegang rekor jaringan tercepat di dunia, tim peneliti tersebut menggunakan serat optik multi-core tunggal yang dikembangkan oleh perusahaan asal Jepang, Nippon Telegraph and Telephone Corporation (NTT Corp).


Jenis serat tersebut terdiri atas tujuh core (benang kaca), bukan single core yang biasa digunakan dalam serat standar, sehingga memungkinkan transfer data lebih besar.


Lalu lintas internet masa depan

Terkait hal tersebut, para peneliti mengatakan kompetisi di seluruh dunia menyajikan kecepatan data yang dapat memberikan kontribusi signifikan untuk mengakomodasi pertumbuhan data lalu lintas di internet.


Diperkirakan, lalu lintas di internet akan tumbuh sebesar 40-50 persen setiap tahunnya dan hal itu akan semakin melambung tinggi seiring banyak perangkat yang terhubung internet di rumah, dan teknologi mobil yang terkoneksi.


Bila itu sudah terjadi, konsumsi energi total internet secara keseluruhan akan menghasilkan lebih dari dua persen dari emisi karbon buatan manusia secara global, setara dengan industri transportasi.


"Oleh karena itu, penting untuk mendeteksi solusi internet yang dapat mengurangi konsumsi energi sekaligus memperluas
bandwidth
secara signifikan," kata para peneliti. (art)

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya