Amerika Bakal Bangun Bandara Drone Rahasia

Drone The X-47B dikirim ke kapal induk USS Harry S. Truman
Sumber :
  • REUTERS/U.S. Navy/Mass Communication Specialist 3rd Class Lorenzo J. Burleson/Handout
VIVAnews
PKB dan PKS Sepakati Koalisi di Pilkada Serentak 2024, Khususnya di Jateng dan Jatim
- Pesawat terbang tanpa awak, kini semakin banyak digunakan. Amerika Serikat berencana membuat bandara drone dengan investasi US$33 juta.

Pilpres Berakhir, Cak Imin Sebut Timnas Amin Akan Dibubarkan Besok Pagi di Rumah Anies

Bandara drone itu akan berlokasi di Fort Bliss, Texas. Diproyeksikan mampu menampung sekitar 150 pesawat tanpa awak dengan landasan sepanjang lebih dari satu mil. Di dalamnya juga ada hangar untuk tempat merawat drone jenis Grey Eagle dan Shadow.
UEA dan Indonesia Kolaborasi Kembangkan Pencak Silat dan Bulutangkis


Dilansir melalui
Daily Mail
, Jumat 12 Desember 2014, berdasarkan data Angkatan Darat Amerika, kontrak US$33 juta ini mencakup biaya untuk konstruksi tempat peluncuran drone, berikut akuisisi lahan untuk kompleks bangunan di sekitar wilayah yang tersembunyi.


Fasilitas utama termasuk desain standar untuk hangar dan pemeliharaan drone, termasuk fasilitas perawatan, ruang administrasi, ruang penyimpanan, jembatan crane berukuran lima ton, pemisah minyak/air, penyimpanan forklift, taxiway, bangunan minyak dan penyimpanan limbah berbahaya, fasilitas penyimpanan kendaraan, pengaturan parkir kendaraan, dan kanopi pelindung.


Hangar pemeliharaan drone dalam komplek bangunan itu akan membutuhkan lahan sebesar 50.000 meter per segi. Runway untuk Grey Eagle akan memiliki panjang 5.000 kaki, sedangkan untuk drone shadow sepanjang 1.000 kaki.


Bandara itu akan dilengkapi dengan pagar dan keamanan yang mumpuni di sebuah daerah yang rahasia dan terlarang untuk dikunjungi.


Drone adalah pesawat tanpa awak yang dapat terbang secara otonom. Drone digunakan untuk pengintaian, pengawasan, dan tujuan intelijen pemerintah. Fort Bliss yang menjadi tuan rumah mengakomodasi berbagai kendaraan termasuk Apache dan Black Hawk.


Gray Eagle merupakan drone terbesar yang dimiliki oleh Angkatan Darat Amerika. Dia mempunyai sistem ketinggian media yang digunakan untuk intelijen, pengawasan dan pengintaian, serangan, dukungan udara, deteksi IED dan pusat komunikasi.


Tidak hanya itu, drone Gray Eagle juga bisa digunakan untuk menghalangi komunikasi musuh. Ini merupakan versi terbaru dari drone Reaper. Ukuran Gray Eagle sekitar 29 kaki panjangnya dengan lebar sayap 56 kaki. Drone ini bisa beroperasi sekitar 36 jam dengan ketinggian 25 ribu kaki dan jarak operasai 200 mil di udara.


Sedangkan drone Shadow digunakan untuk pengintaian. Dia bisa melihat target berjarak lebih dari 125 kilometer dan mengenali perangkat taktis yang berjarak lebih dari 8.000 kaki di atas darat. Jarak pandangnya sekitar 3,5 kilometer, baik siang maupun malam.


Ukuran Shadow memiliki panjang 11 kaki, lebar sayap 14 kaki dan bisa terbang lebih dari enam jam di atas ketinggian 15.000 kaki.


Nuvola Gloria/JDP/asp
Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya