Skema Tata Ulang Frekuensi 4G LTE pada 1800 Mhz

Menkominfo Rudiantara Kunjungi VIVA.co.id
Sumber :
  • VIVAnews/Muhamad Solihin

VIVA.co.id - Menteri Komunikasi dan Informatika (Menkominfo), Rudiantara, mengungkapkan empat operator telekomunikasi telah sepakat untuk tata ulang (refarming) alokasi teknologi 4G Long Term Evolution (LTE) pada frekuensi 1.800 MHz. Keempat operator tersebut yaitu XL Axiata, Telkomsel, Indosat, dan Hutchinson 3 (Tri).

Resmi, Telkomsel Selimuti Dua Kota Ini dengan 4G LTE

Mereka memilih salah satu opsi dari tiga pilihan refarming frekuensi sebelum menggelar layanan teknologi jaringan generasi keempat itu.

Tiga opsi yang diajukan yaitu opsi pertama XL Axiata, Indosat, Telkomsel, dan Tri. Opsi kedua yaitu XL Axiata, Telkomsel, Indosat, dan Tri. Serta opsi terakhirnya adalah XL Axiata, Tri, Indosat, dan Telkomsel.

"Akhirnya opsi ketiga yang disepakati mereka. Pertengahan Februari kami umumkan kebijakannya. Setelah itu bicara clustering. Tidak seluruh Indonesia, nanti kami lihat saja mulai dari mana," ujar Rudiantara kepada VIVA.co.id di Kementerian Komunikasi dan Informatika, Jakarta, Jumat, 30 Januari 2015.

Sekadar informasi, frekuensi 1.800 MHz ini memiliki total lebar pita dua kali 75 Mhz. Untuk Telkomsel dan XL Axiata memiliki total frekuensi 22,5 MHz, Indosat 20 MHz, dan Tri 10 MHz.

Hasrat Telkomsel Incar Dua Blok Kosong di 2,1 GHz

Refarming perlu dilaksanakan, sebab sebelumnya, blok frekuensi operator di spektrum 1.800 MHz terpisah-pisah alias tak berdampingan. Untuk itu, perlu ditata ulang sebelum menggelar layanan 4G LTE.

"Februari ini kami keluarkan kebijakan (di 1.800 MHz)," tuturnya.

Biaya Rp1 Triliun

Sementara itu, Dirjen Sumber Daya Perangkat Pos Informatika, Kemkominfo, Muhammad Budi Setiawan mengungkapkan, dalam tata kelola pita frekuensi 1.800 MHz, kementerian akan membentuk gugus tugas (task force) untuk mengawali penataan.

"Task force ini akan menjaga supaya penataan tidak dijadikan alat kompetisi. Karena, nanti ada yang duluan dan ada yang belakangan selesainya. Perkiraan kami akan memakan waktu tiga sampai enam bulan," ujar Iwan ditemui usai acara Breakfast Meeting di Kementerian Komunikasi dan Informatika, Jakarta, Jumat, 30 Januari 2015.

Dalam mengawali penataan tersebut, operator telekomunikasi telah mencapai kata sepakat untuk memilih satu dari tiga opsi. Nantinya, XL Axiata akan menempatkan posisi paling kiri dengan frekuensi 22,5 MHz yang kemudian diikuti oleh Tri dengan 10 MHz, Indosat 20 MHz, dan terakhir Telkomsel 22,5 MHz.

Disinggung mengenai biaya penataan di frekuensi 1.800 MHz tersebut, Iwan menjelaskan secara total dari yang dikeluarkan oleh operator telekomunikasi mencapai Rp1 triliun.

"Biayanya jadi concern masing-masing operator. Menurut mereka nggak sampai triliunan. Tapi, dari perhitungan tim kami bisa Rp500 miliar sampai Rp1 triliun biaya migrasi keseluruhan," ungkap dia. (art)

Ini Komitmen Lima Operator Terkait 4G untuk Masyarakat

Baca juga:

Perawatan BTS 4G.

Demi 4G LTE, XL dan Indosat Ooredoo Saling Berbagi

Keduanya berbagi infrastruktur di beberapa wilayah.

img_title
VIVA.co.id
19 Januari 2016