Misteri 'Tangan Tuhan' Ini Bingungkan Astronom

Gelembung nebula yang dianggap 'tangan tuhan'
Sumber :
  • www.cnet.com/ESO

VIVA.co.id - Para astronom dunia pekan lalu berhasil memotret penampakan 'tangan tuhan' dari tetesan nebula komet yang bernama CG4 dari fasilitas European Southern Observatory (ESO) Very Large Telescope (VLT) di Chile.

CG4 yang berjarak 1300 tahun cahaya dari bumi itu awalnya dianggap memiliki struktur yang mirip dengan komet.

Namun ternyata gelembung 'tangan tuhan' itu tak memiliki kesamaan dengan komet. Bahkan, gelembung kecil dan samar pada CG4 terdiri dari gas dan debu sampai kini masih misterius bagi para astronom.

Melansir Cnet, Senin 2 Februari 2015, gambar menakjubkan 'tangan tuhan' itu sebenarnya sudah dirilis sejak pertengahan pekan lalu. Fenomena menunjukkan gelembung besar dengan kepala dianggap meyerupai tangan besar, maka kemudian dinamakan 'tangan tuhan'.

Kejahatan dan Ide Penjara di Luar Angkasa

'Tangan tuhan' ini diperkirakan berdiameter 1,5 tahun cahaya. Namun hingga kini, astronom belum bisa menjelasksn detail penampakan itu.

"Kepala CG4 merupakan bagian yang terlihat pada gambar dan menyerupai binatang raksasa," ujar ESO dalam pernyataan resinya.

Fenomena 'tangan tuhan' ini lebih besar dari ukuran nebula yang hanya berukuran 1000 tahun cahaya. Sementara bila dibandingkan dengan Tata Surya, yang hanya berukuran 1,8 tahun cahaya.

Peneliti menyampaikan fenomena 'tangan tuhan' itu hanya tampak di bagian kepala saja, sementara bagian ekor tak terlihat oleh teleskop.

"Bagian kepala CG4 merupakan awan gas tebal dan debu, yang hanya terlihat karena diterangi cahaya bintang-bintang didekatnya," ujar ESO.

Sementara itu, radiasi yang dipancarkan bintang secara bertahap menghancurkan kepala CG4 dan mengikis menjadi partikel kecil.

"Namun awan berdebu CG4 masih mengandung gas yang cukup untuk membuat bintang seukuran matahari," ujar badan pengamatan tersebut.

Astronom saat ini masih bingung soal perbedaan bentuk antara CG4 dan gelembung komet. Ini menjadi bahan perdebatan. Teori yang ada menyebutkan tetesan komet serta CG4 bisa terbentuk dari nebula bola yang dipengaruhi ledakan supernova terdekat.

Sementara gelembung komet kemungkinan terbentuk akibat angin bintang dan radiasi pengion dari jenis bintang hangat yang disebut bintang OB.

"Untuk mengetahui lebih lanjut, astronom perlu mengetahui massa, kepadatan, suhu dan kecepatan dari bahan dalam tetesan," kata ESO.

Untuk diketahui ESO merupakan organisasi penelitian antarpemerintah 16 negara Eropa. Organisasi ini mengoperasikan VLT yang terdiri dari empat teleskop individuĀ  yang beroperasi dengan gelombang inframerah danĀ  gelombang yang tampak dari gurun Atacama, Chile Utara. (ase)

Baca juga:

Stephen Hawking Punya Misi Antariksa Baru

Eksperimen Siswa RI di Antariksa Sudah Dimulai

2017, Moon Express Buka Perjalanan Wisata ke Bulan

Mereka mengklaim telah mendapatan izin dari pemerintah federal.

img_title
VIVA.co.id
5 Agustus 2016