Studi: Virus HIV Berasal dari Gorila

Virus HIV tengah menempel pada sel
Sumber :
  • io9
VIVA.co.id
Bertambahnya Pengidap HIV/AIDS di Jakbar Kini Memprihatinkan
- Tim ilmuwan internasional menemukan sumber virus yang menyebabkan penyakit AIDS berasal dari gorila daerah barat daya Kamerun. Temuan itu dihasilkan dari studi sampel genetik dari simpanse dan gorila dari Kamerun, Gabon, Uganda dan Republik Demokratik Kongo.

100 Ribu Pendukung Prabowo-Gibran Diklaim Bakal Aksi di MK Besok, Polri Lakukan Ini

Seperti dikabarkan Newsmax, Selasa 3 Maret 2015, peneliti mengatakan hasil studi bisa membantu dalam mempelajari asal usul virus mematikan tersebut.

"Dari studi ini dan studi-studi lainnya, kami telah melakukannya di masa lalu. Dan jelas pelabuhan virus simpanse dan gorila mampu melintasi penghalang spesies ke manusia dan memiliki potensi menyebabkan wabah penyakit utama," ujar pemimpin studi, Martine Peeters yang juga ahli virus dari Lembaga Penelitian dan Pengembangan Prancis (IRD) dan University of Montpellier, Prancis.

Selama ini setidaknya dikenal ada empat asal usul virus Human Immunodeficiency Virus (HIV) yaitu, Grup M, N, O dan P. Keempat jenis itu memiliki alur dan jejak virus masing-masing.

Grup M dan N diketahui berasal dari simpanse di Kamerun, sedangkan Grup O dan P sejauh ini belum diketahui. Grup M merupakan yang paling banyak tersebar, yang menginfeksi lebih dari 40 juta orang.

Kasus Mayat Perempuan dengan Kondisi Wajah Hancur, Polisi Tangkap 3 Orang

Grup P telah menginfeksi dua orang, sementara Grup O telah menginfeksi sekitar 100 ribu orang. Grup P ditemukan di Afrika tengah dan barat.

"Memahami munculnya asal usul penyakit adalah penting untuk mengukur risiko infeksi pada manusia di masa depan," ujar dia.

Virus HIV menjadi salah satu virus yang mematikan. Menurut data PBB, sejak 1981 tercatat 78 juta orang telah terinfeksi HIV, dan 39 juta di antaranya meninggal dunia.

Studi ini telah melibatkan peneliti dari Erelman School of Medicine di University of Pennsylvania (Amerika Serikat) University of Montpellier (Prancis), University of Edinburgh (Inggris) dan lembaga lainnya.

Hasil penelitia ini telah dipublikasikan di Prosiding National Academy of Sciences. (ase)

Baca Juga
:

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya