Sumber :
- VIVA.co.id/Suryanta Bakti Susila
VIVA.co.id
- PT Smartfren Telecom (FREN) bekerja sama dengan vendor smartphone Tiongkok, Hisense, serta menggandeng perusahaan lokal, PT SAT NusaPersada (PTSN) untuk memproduksi ponsel pintar 4G terbarunya. Rencananya, produk itu akan diluncurkan tidak lama lagi.
"Buat kita, Smartfren, ini langkah strategis," kata Head of Marketing dan Corporate Strategy Smartfren, Roberto Saputra, saat berkunjung ke kantor Satnusa di Batam, Rabu 27 Mei 2015.
![Halaman Selanjutnya]( "Halaman Selanjutnya")
Baca Juga :
Reshuffle Tak Pengaruhi Aturan TKDN
Baca Juga :
Smartfren Hadirkan Modem Berkecepatan 150 Mbps
"Buat kita, Smartfren, ini langkah strategis," kata Head of Marketing dan Corporate Strategy Smartfren, Roberto Saputra, saat berkunjung ke kantor Satnusa di Batam, Rabu 27 Mei 2015.
Baca Juga :
Lenovo Janji Ponsel Moto Diproduksi di Indonesia
Langkah strategis yang dimaksud Roberto adalah adanya ketentuan dari pemerintah tentang tingkat kandungan lokal (TKDN).
"Sebagaimana kita tahu, kita sebagai pemain industri telco diberi tanggung jawab oleh pemerintah tentang kandungan lokal dan ini adalah bukti keseriusan Smartfren," ujarnya.
Pemilihan Satnusa, kata Roberto, tidak sembarangan. Menurutnya, tim Smartfren telah melakukan analisis mendalam sampai menjatuhkan pilihan tersebut.
"Ini adalah kesempatan kita dengan hisense bekerja sama dengan PT SAT Nusa Persada. Kita sangat memperhatikan kualitas dari sisi produksi dan quality karena memang saya bisa akui sangat sedikit tempat produksi yang bisa membuat smartphone dengan standar yang kita mau karena kita ingin beri yang terbaik buat konsumen," kata Roberto.
Sementara itu, Direktur Utama PTSN, Abidin, mengatakan pabriknya merupakan yang terbesar di Indonesia. Mereka telah memproduksi sejumlah merek ponsel baik dengan brand lokal maupun brand global. "Kami setiap bulan siap produksi tiga juta lebih," kata Abidin.
Presiden Direktur Hisense, Stephen Qu, menyambut baik kerja sama itu. "Tadi pak Abidin bilang, sementara SAT NUsa terbesar di Indonesia. Beberapa hari kita diskusi, mungkin nanti SAT Nusa akan jauh lebih besar," kata Stephen.
Baca Juga :
Halaman Selanjutnya
Langkah strategis yang dimaksud Roberto adalah adanya ketentuan dari pemerintah tentang tingkat kandungan lokal (TKDN).
