- digitaltrends.com
VIVA.co.id - Teori konspirasi menyebutkan bahwa di tahun ini akan terjadi kiamat akibat serangan asteroid yang berukuran besar. Teori itu menyebutkan, kiamat kehidupan di Bumi akan terjadi kisaran tanggal 22 hingga 28 September.
Namun, selaku lembaga yang aktif di dunia keantariksaan, Badan Antariksa Amerika Serikat (NASA) mematahkan teori kiamat tersebut. Dalam sebuah pernyataan disebutkan kalau tahun ini tidak ada asteroid atau komet yang berada di jalur tabrakan dengan Bumi.
Hal ini mengungkap probabilitas serangan batu luar angkasa ini kemungkinan kecil terjadi. Dengan demikian, NASA dapat mengakhiri perdebatan serangan asteroid itu.
"Bahkan, yang terbaik yang bisa kami katakan, bahwa tidak ada objek besar yang akan menyerang Bumi dalam beberapa ratus tahun ke depan," ujar NASA dikutip dari Mirror.co.uk, Selasa, 9 Juni 2015.
Seperti diberitakan sebelumnya, teori-teori konspirasi ini semakin tersebar luas, setelah beberapa blog dan website yang memiliki kepercayaan akan datangnya kiamat akibat asteroid menghantam Bumi.
Bahkan, mereka menuding para politisi dunia sudah mengetahui hal ini, namun mereka tidak memberitahukan kepada masyarakatnya.
Di luar teori konspirasi ini, Amerika Serikat telah siap menghadapi kekacauan dampak dari serangan asteroid. Negeri Paman Sam ini akan mengaktifkan operasi militer terbesarnya melalui Jade Helm 15.
Disebutkan, para serdadu akan berlatih pada 15 Juli hingga 15 September untuk mengantisipasi kericuhan paska asteroid menabrak Bumi.
Jade Helm 15 merupakan operasi militer AS yang dirancang khusus untuk menghadapi segala macam bahaya yang dapat mengancam negaranya.
Meski belum diketahui berapa personel dan senjata yang akan dikerahkan, namun diyakini berbagai pihak bahwa Jade Helm 15 merupakan operasi militer Amerika terbesar sepanjang sejarahnya. (ase)
NASA Siapkan Pesawat Khusus untuk Asteroid Pengancam Bumi
Pesawat OSIRIS-Rex akan diluncurkan September 2016
