Tes Ini Bisa Deteksi Virus Apa Saja

Ilustrasi virus.
Sumber :
  • REUTERS/Frederick Murphy/CDC/Handout via Reuters

VIVA.co.id - Tim peneliti Washington University School of Medicine di St Louis (WUSTL), Amerika Serikat telah berhasil menemukan pendeteksi setiap virus. Tim peneliti itu telah membuat sebuah tes bernama ViroCap dengan memanfaatkan kumpulan hampir satu miliar pasangan urutan DNA virus.

Dikutip dari Labnews, Jumat 13 November 2015, peneliti mengatakan, untuk mengembangkan tes tersebut, mereka menargetkan bagian unik dari DNA atau RNA dari tiap kelompok virus yang menginfeksi vertebrata. Untuk bagian ini, peneliti mengumpulkan 2 juta bagian unik material umum virus tersebut.

Kemudian, bagian bahan itu dipakai untuk mencabut virus dari sampel dan menemukan kecocokan genetik. Bahan virus yang cocok kemudian dianalisis dengan urutan genetik.

Selanjutnya, peneliti memeriksa efektivitas pengujian ini dengan membandingkannya dengan tes standar yang mengandalkan urutan genom. Hasilnya, menunjukkan tes standar gagal mendeteksi virus umum seperti influenza B, parechovirus, herpes virus 1, dan varicella-zoster.

Sementara itu, tes ViroCap sukses mendeteksi virus yang terlewatkan oleh tes standar tersebut. ViroCap juga mampu mengidentifikasi virus adenovirus B type 3A, yang bisa menyebabkan infeksi parah pada beberapa pasien.

"Pengujian ini lebih luas dan bisa secara efektif mendeteksi virus yang hadir pada tingkat yang sangat rendah," kata salah satu peneliti, Profesor Gregory Storch.

Storch mengatakan, ViroCap akan berguna dalam situasi diagnosis yang susah dipahami dan wabah penyakit yang tak diketahui setelah pengujian standar.

Dalam pengujian ViroCap ini, termasuk bisa mengetahui detail informasi umum dari berbagai gejala virus tertentu. Dengan demikian, tes bisa mengidentifikasi subtipe virus.

Begini Rupa Api Jenis Baru

Gambarannya, jika tes standar bisa mengidentifikasi virus influenza A, penyebab flu musiman, maka pada ViroCap bisa mengindikasikan virus tersebut adalah subtipe dari H3N2 yang sangat berbahaya.

"Tes ini sangat sensitif, sehingga juga mendeteksi gejala varian dari virus yang terkait erat secara genetik. Variasi genetik tipis di antara virus sering tak bisa dibedakan pada tes lama dan menyulitkan dokter untuk mendeteksi," kata peneliti lainnya, Todd Wylie.

Diharapkan, ViroCap bisa mendeteksi wabah virus mematikan misalnya Ebola, Marburg, ISPA, dan virus umum lainnya seperti rotavirus dan norovirus, penyebab infeksi pada lambung dan usus.

Hasil tes ini telah dipublikasikan di Genome Research.

Bunga matahari

VIDEO: Kenapa Bunga Matahari Mengikuti Gerak Sang Surya?

Bunga matahari muda selalu menghadap ke timur saat pagi hari.

img_title
VIVA.co.id
9 Agustus 2016