Awal Mula HIV Menyebar ke Seluruh Dunia

HIV AIDS
Sumber :
  • HIV AIDS

VIVA.co.id - Virus imunodifisiensi manusia, HIV, telah menjadi virus mematikan di dunia. Virus yang menyebabkan penyakit AIDS ini telah menjadi pandemi global.

Menurut data PBB, sejak 1981 tercatat 78 juta orang telah terinfeksi HIV, dan 39 juta di antaranya meninggal dunia.

Namun bagaimana riwayat virus ini bisa muncul dan kemudian menyebar ke seluruh dunia belum banyak yang tahu.

HIV pada awalnya muncul pada hewan monyet dan kera di Afrika tengah bagian barat.

Penyebaran virus tersebut pada hewan itu kemudian menyebar ke manusia. Dalam beberapa kasus, manusia awalnya terdampak virus ini karena mengonsumsi daging dari monyet atau kera liar yang terinfeksi.

Beberapa kasus penderita HIV awal disebutkan karena mereka memakan daging monyet jenis mangabey.

Sebagaimana diketahui sudah diyakini oleh banyak studi bahwa kera merupakan kerabat dekat manusia. Studi menunjukkan manusia lebih dekat dengan kera dibanding monyet.

Alasan Varian COVID Omicron Banyak Diidap Pasien HIV-AIDS

Salah satu yang masuk dalam golongan kera yaitu simpanse dan gorila. Dengan demikian untuk menyebar ke manusia cukup mudah.

Dikutip dari BBC, Jumat 20 November 2015, HIV yang berasal dari kera yaitu jenis virus HIV-1 atau sering disebut HIV-1 grup O.

Namun faktanya, hanya satu bentuk HIV yang mampu menyebar dan meluas setelah menjangkiti manusia. Jenis virus ini yaitu HIV-1 grup M, yang berasal dari simpanse. Lebih dari 90 persen infeksi HIV merujuk pada jenis grup M tersebut.

Sebuah studi pada 2014 menunjukkan jenis virus HIV-1 grup M ternyata tak begitu istimewa dan menakutkan. Malah, virus itu hanya perlu mengambil kondisi sederhana untuk bisa makin menyebar luas.

"Faktor ekologi mendorong ini cepat menyebar dibanding faktor evolusi," kata Nuno Faria, peneliti Universitas Oxford, Inggris.

Untuk sampai pada kesimpulan itu, Faria dan koleganya sebelumnya membangun pohon keluarga HIV. Mereka mencari lapisan keragaman genom HIV dengan mengumpulkan dari 800 orang di Afrika tengah yang terinfeksi virus tersebut.

Ternyata RNA virus HIV berevolusi sejuta kali lebih cepat dibanding DNA manusia.

Dengan demikian, kata Faria, tanda tingkat rata-rata mutas akumulasi genom HIV memang sangat cepat.

Bukti cepatnya mutasi itu ditunjukkan dengan temuan genom HIV semua berbagi pada nenek moyang yang sama yang telah ada tidak lebih dari 100 tahun lalu. Mereka menemukan orang pertama yang telah terinfeksi HIV-1 grup M kemungkinan terjadi pada 1920-an.

Karena tim Faria telah mengumpulkan urutan sampel genom HIV, mereka akhirnya menemukan, Kinshasa, kota di Republik Demokratik Kongo merupakan tempat pertama kasus infeksi HIV muncul.

Dari situ peneliti bisa melacak bagaimana penyebaran HIV meluas sampai ke seluruh dunia.

Pada 1920-an, Republik Demokratik Kongo merupakan jajahan Belgia dan Kinshasa, yang kini dikenal sebagai Leopoldville.

Saat itu Kinshasa telah menjadi sebuah kota besar. Kota ini telah menjadi tujuan menarik bagi para pekerja muda untuk mencari pekerjaan. Kota ini juga menarik para pekerja seks untuk melayani kebutuhan biologis orang. Makanya, dari riwayat ini, virus ini makin cepat menyebar melalui populasi ini.

Fakta lain yang membuat Kinshasa makin menjadi pusat penyebaran HIV, karena pada 1920-an, kota ini dikenal sebagai salah satu titik terbaik untuk menghubungkan berbagai kota di Afrika.

3 Obat Penyakit Ganas Diklaim Sembuhkan Pasien Corona COVID-19

Tercatat ratusan ribu orang mendatangi kota ini setiap tahun. Makanya virus ini kemudian menyebar sampai kota pada jarak 1500 Km dari Kinshasa dalam jangka 20 tahun kemudian.

Dekade selanjutnya saat Kongo mendapatkan kemerdekaan makin menarik untuk menjadi sumber pekerjaan, termasuk bagi penduduk Haiti, negara di kepulauan Karibia benua Amerika.

Karena mencari penghidupan wilayah yang menjadi pandemik HIV itu, kaum muda Haiti yang kembali ke rumah mereka setelah bekerja di area itu pun akhirnya membawa bentuk virus HIV-1 grup M atau disebut subtipe B, ke bagian barat Atlantik. Jarak Kongo ke Haiti diketahui mencapai 9.828 Km.

Selanjutnya, pada 1970-an, virus HIV sudah sampai di Amerika Serikat. Apalagi didukung dengan gaya hidup seks bebas dan perilaku homo di kota seperti New York dan san Francisco.

"Tak ada alasan untuk meyakini subtipe lainnya tak akan menyebar secepat subtipe B, mengingat keadaan ekologi yang sama," kata Faria.

Penyebaran HIV belum berakhir dengan pelacakan tersebut. Sebab ada temuan di AS pada 2015, bahwa wabah virus HIV juga menyebar melalui suntik narkoba.

Peneliti Harvard School of Public Health di Boston, Yonatan Grad mengatakan Centers for Disease Control and Prevention telah menganalisis urutan genom HIV dan data tentang lokasi dan waktu infeksi dan menemukan fenomena suntik narkoba tersebut.

"Data ini membantu untuk memahami sejauh mana wabah, dan selanjutnya akan membantu untuk memahami ketika intervensi kesehatan masyarakat telah bekerja," kata Yonatan. (ase)

HIV/AIDS.

UNICEF: Satu Anak Terinfeksi HIV Setiap 2 Menit pada 2020

Saat dunia tengah berjuang untuk mengatasi pandemi COVID-19 pada tahun 2020, diketahui satu anak baru terinfeksi HIV setiap dua menit.

img_title
VIVA.co.id
1 Desember 2021