- VIVA.co.id/Mitra Angelia
VIVA.co.id – Mesin pencarian asal Tiongkok, Baidu ikut mempromosikan fenomena alam langka, Gerhana Matarahari Total (GMT) yang bakal melewati Indonesia kepada masyarakat Tingkok. Promosi tersebut, merupakan implementasi dari kerja sama antara Kementerian Pariwisata dan Baidu untuk menggaet wisatawan Tiongkok sebanyak 10 juta orang hingga 2019.
Fenomena GMT, akan tiba 13 hari lagi, tepatnya pada 9 Maret 2016. Fenomena yang melewati sebagian wilayah Indonesia itu ini disebut langka, sebab fenomena serupa akan tiba 350 tahun lagi.
"Kita akan coba promosikan GMT, kita arah ke sana," ujar Head of Marketing Baidu Indonesia, Iwan Setiawan di Hotel Pullman, Jakarta Pusat, Kamis 25 Februari 2016.
Iwan menyampaikan, memang ada warga China yang tertarik dengan fenomena alam tersebut. Namun, tak menampik, sebagian orang Tiongkok juga tak tertarik dengan fenomena itu.
"Bagi mereka, ini culture juga, ada beberapa yang tidak (tertarik). Kita coba (promosikan) ini cocok enggak di sana," jelas Iwan.
Sementara itu, Kementerian Pariwisata telah menargetkan sebanyak 100 ribu wisatawan mancanegara dan lima juta wisatawan nusantara untuk menyaksikan fenomena GMT tersebut,
Tercatat, ada 12 provinsi di Indonesia yang dapat menyaksikan seluruh fenomena langka ini. Wilayah tersebut yaitu, Bengkulu, Sumatera Barat, Sumatera Selatan, Jambi, Bangka Belitung, Kalimantan Barat, Kalimantan Tengah, Kalimantan Selatan, Kalimantan Timur, Sulawesi Barat, Sulawesi Tengah, dan Maluku Utara.
Tujuh kota yang dilewati GMT adalah Bengkulu, Palembang, Samarinda, Palu, Tanjung Pandan, Pangkalan Bun, dan Ternate.
Selain itu, sejumlah daerah lain di Indonesia juga bisa menyaksikan Gerhana Matahari Sebagian (GMS), antara lain Padang, Jakarta, Bandung, Surabaya, Pontianak, Denpasar, Banjarmasin, Makassar, Kupang, Manado, dan Ambon. (asp)