- iStock
VIVA.co.id – Amerika Serikat (AS), baru-baru ini melakukan operasi transplantasi rahim terhadap seorang wanita muda bernama Lindsey, berusia 26 tahun. Namun, ternyata kini, operasi yang sebelumnya sukses dilakukan di Cleveland Clinic, Ohio, AS itu akhirnya dinyatakan gagal.
“Wanita yang menerima transplantasi rahim pertama di Amerika Serikat mengalami komplikasi yang tiba-tiba. Ini memaksa dokter untuk mengambil lagi transplantasi organ,” tulis siaran pers oleh Cleveland Clinic seperti dilansir Live Science, Kamis 10 Maret 2016.
Operasi dilakukan pada 25 Februari 2016, lalu pada 7 Maret, para pejabat di klinik menyampaikan, suatu saat operasi transplantasi rahim bisa membantu wanita yang menderita infertilitas.
“Ada risiko yang dikenali dalam transplantasi organ. Bahwa transplantasi organ mungkin harus diambil kembali, karena timbul komplikasi. Tim medis mengambil semua tindakan pencegahan dan tindakan yang diperlukan untuk menjamin keamanan pasien kami," kata pejabat Cleveland Clinic dalam siaran persnya.
Sementara itu, Lindsey pun ikut menulis dalam rilis yang dikeluarkan oleh klinik. Ia mengucap syukur dan terima kasih atas tindakan tanggap para dokter.
“Mereka (para dokter) bertindak sangat cepat untuk memastikan kesehatan dan keselamatan saya. Sayangnya saya kehilangan rahim karena komplikasi. Namun, saya baik-baik saja dan menghargai semua doa Anda dan berfikir positif,” ungkap Lindsey.
Mengenai keberhasilan operasi transplantasi rahim, Swedia dilaporkan telah berhasil dalam operasi transplantasi rahim, dengan pembuktian kelahiran pertama bayi hasil transplantasi pada 2014. Sejauh ini, total kelahiran hasil tranplantasi rahim berjumlah lima bayi
Apakah Wanita Transgender Bisa Hamil?
Kehamilan adalah sebuah berkah luar biasa bagi seorang wanita. Namun, muncul pertanyaan, apakah wanita transgender bisa hamil?
