Ditemukan Program 'Pembunuh' Virus Pemalak

Ilustrasi/peretasan
Sumber :

VIVA.co.id – Keberadaan program komputer jahat yang meminta tebusan atau dikenal ramsomware sudah meresahkan pengguna. Tak jarang para korban itu harus mengeluarkan biaya tebusan yang tinggi untuk bisa lepas dari jerat ramsomware.

Kelompok Ini Angkat Hacker Jadi Karyawan, Targetnya Pemerintah

Namun kini, pengguna komputer bisa sedikit lega, sebab peneliti keamanan telah menemukan cara untuk menumpas tersebut.

Dikutip dari PC Authority, Kamis 14 Juli 2016, peneliti mengklaim mereka telah menemukan 'senjata' melawan ransomware usai menganalisa perubahan file.

Awas, Dark Web Makin Mengganas

Selama ini ransomware memang dikenal sulit dihentikan. Korban umumnya sering tertipu mengunduh dan menginstal perangkat lunak yang dirilis oleh penyedia ransomware. Nah ketika mengaktifkan perangkat lunak itu, dengan cepat program bisa mengenkripsi konten utama misalnya dokumen pengolahan data, gambar, sampai email.

Begitu selesai mengenkripsi, penyerang akan menghapus kunci enkripsi dari sistem dan meminta tebusan kepada korban, agar bisa membuka kunci enkripsi dan file korban.

Soal Dugaan Sistem IT KAI Kena Serangan Ransomware, Manajemen Gelar Investigasi

Peneliti yakin kini dengan program anti ransomware itu mereka bisa melacak program berbahaya tersebut pada tahap awal saat penyerang mulai enkripsi data pengguna.

Meski program anti ransomware itu masih dalam tahap purwarupa, tapi peneliti University of Florida, Amerika Serikat dan Villanova University, Amerika Serikat, mengatakan program mereka yakni CryptoDrop, bisa mendeteksi potensi ransomware saat mengenkripsi sejumlah file penting pengguna.

Keyakinan itu dilandasi dari uji kemampuan program CyrptoDrop. Dalam pengujian 492 sampel ransomware yang berbeda, peneliti mengatakan program mereka berhasil mendeteksi program berbahaya tersebut.

CryptoDrop, dalam pengujian, juga berhasil menghentikan sampel pemalak itu saat akan mengenkripsi seluruh konten pada hard drive.

Dalam skenario terburuk, yang mana program pemalak berhasil mengenkripsi data pengguna, CryptoDrop setidaknya telah bisa meminimalisir kerugian. Dalam uji coba skenario terburuk, hanya 33 file yang telah diambil oleh program pemalak tersebut.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya