Terobosan, Laser Darah untuk Temukan Tumor

Ilustrasi laser darah
Sumber :
  • www.gizmodo.com/University of Michigan

VIVA.co.id – Peneliti telah mengembangkan terobosan teknologi laser. Di tangan peneliti Universitas Michigan, Amerika Serikat, mereka mengumumkan telah berhasil membuat laser darah, yang membantu menemukan tumor secara lebih baik dalam tubuh manusia. Laser ini memang memanfaatkan media darah untuk bisa menciptakan cahaya penanda adanya tumor.

Aurelie Moeremans Idap Tumor Colli: Mungkin Ini Cara Tuhan untuk Suruh Aku Istirahat

Dikutip dari Science Alert, Rabu 7 September 2016, peneliti mengatakan laser darah itu dalam fungsinya akan memungkinkan jaringan dalam tubuh manusia menyala. Titik yang menyala itu dianggap sebagai lokasi deteksi tumor.

Nah peneliti menjelaskan untuk membuat laser, dibutuhkan sumber cahaya, medium pemerkuat dan rongga reflektif. Tanpa ketiga hal itu, salah satu peneliti universitas tersebut, Xudong Fan, mengatakan laser tidak akan bekerja.

Langkah RS Polri Buat Sembuh Sinta Aulia, Bocah Penderita Tumor Kaki

Laman Tech Times menuliskan, pada tahap pertama tim peneliti sukses melewatkan cahaya ke dalam rongga laser kecil yang berisi darah manusia bercampur dengan pewarna Indocyanine Green (ICG) yang telah disetujui badan obat Amerika Serikat.

Laser darah bertujuan melewati keterbatasan inframerah, ultraviolet dan cahaya yang tampak dalam visualisasi jaringan tubuh manusia.

Momen Kapolri Jenguk Sinta Aulia, Bocah Penderita Tumor Kaki

Dalam pengujian, laser darah memungkinkan berguna, yaitu bisa menandakan adanya perubahan sel dalam tubuh.

Peneliti mengatakan, ICG memang tak aman memancarkan laser apa pun, tapi bersinar bila dicampur dengan darah. Dalam prosesnya, teknik ini harus melibatkan penyuntikan pewarna ICG ke dalam aliran darah, dan sinar bisa dilacak oleh kamera inframerah.

Sejauh ini laser darah memang terbukti diaplikasikan dalam luar tubuh manusia. Tapi ke depan peneliti yakin bekerja dalam aliran darah manusia

Meski diklaim potensial, tapi laser darah itu diakui belum diuji dalam jaringan hewan yang hidup. Alasannya, peneliti masih mencari tahu apa yang bisa memainkan peran rongga reflektif tersebut. Tapi Fan mengatakan, nanopartikel emas bisa untuk menjalankan tugas tersebut.

"Akhirnya kami (akan) mencoba melakukannya dalam tubuh manusia," kata dia.

Dalam aplikasi di tubuh manusia, peneliti berhati-hati agar cahaya yang dihasilkan laser darah tak terlalu kuat. Sebab jika terlalu kuat bisa membakar jaringan tubuh manusia.

Menurut catatan sejarah, darah bukan satu-satunya bahan aneh yang dimanfaatkan untuk membuat laser. Pada 2011, kelompok peneliti berbeda memanfaatkan sel ginjal hidup untuk memperkuat cahaya. Sementara jauh sebelumnya, pada 1970-an, dua ilmuwan bahkan menciptakan laser menggunakan jelly.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya