Aplikasi Kaum Gay Bantah Buka Lowongan Kerja di Indonesia

Aplikasi gay Blued.
Sumber :
  • Blued

VIVA.co.id – Pengelola aplikasi gay, Blued, membantah telah membuka lowongan pekerjaan di Indonesia. Blued memastikan tidak ada aktivitas rekruitmen di Indonesia, sebab tidak memiliki kantor di Indonesia. Untuk itu, Blued tidak punya rencana merekrut karyawan di Tanah Air.

Aplikasi Gay Asal China yang Pernah Gegerkan Indonesia IPO di Amerika

Dalam keterangan tertulisnya kepada VIVA.co.id, Jumat 16 September 2016, Blued mengakui memang muncul gambar tertera alamat email salah satu akun pekerja Blued, namun email tersebut bukan merupakan email untuk lowongan pekerjaan. 

"Dapat dilihat bahwa, gambar yang digunakan dalam iklan lowongan tersebut merupakan tampilan gambar website Blued di China yang telah lama kami turunkan," jelas Blued dalam email-nya. 

Sebulan, Mesin Sensor 'Habisi' 72 Ribu Situs Pornografi

Atas beredarnya iklan lowongan itu, Blued menduga kuat gambar iklan yang telah terpublikasi itu telah disalahgunakan pihak lain. Mengingat hal ini mencoreng Blued, maka aplikasi tersebut berharap iklan lowongan pekerjaan itu bisa berhenti beredar. 

"Kami harap lowongan pekerjaan tersebut dihentikan peredarannya dari Indonesia, karena kami tidak sedang melakukan perekrutan pegawai untuk ditempatkan di Indonesia," tulis Blued. 

Alasan Kominfo Aplikasi Gay Sulit Dibendung

Sebelumnya diberitakan, muncul iklan lowongan pekerjaan yang mengatasnamakan Blued. Dengan tajuk 'We Want You', iklan mengatasnamakan Blued itu mencari pekerja full time yang akan ditempatkan pada posisi Marketing atau pemasaran. Persyaratannya, selain berpendidikan minimal S1, pelamar juga harus bisa berbahasa China.

Yang menarik, dalam persyaratan itu, pelamar harus memiliki pola pikir terbuka dan pengetahuan terkait eksistensi LGBT di Indonesia. 

Sebagai informasi, Blued diketahui merupakan aplikasi dari China, buatan pria bernama Geng Le, dan sudah memiliki jutaan pengguna. Aplikasi ini tersedia untuk iPhone dan Android. Jejaring sosial ini pernah mendapat pendanaan US$3 juta dan sebesar US$1,6 juta dari sejumlah investor yang tidak disebutkan namanya. 

(ren)

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya