Riset: Sering Naik Mobil, Bayi Berisiko Sulit Bernafas

Bayi/Ilustrasi.
Sumber :
  • U-Report

VIVA.co.id – Para peneliti memperingatkan bagi orang tua yang doyan membawa balita melakukan perjalanan jauh. Sebab, ilmuwan dari University of Bristol, Inggris mengatakan bayi yang sering dibawa menggunakan mobil berisiko membuat bayi sulit bernafas.

Botol Minum Sean Bersih Lagi dengan Sweety Baby Liquid Cleanser

Itu memang tanpa disadari oleh kebanyakan orang tua. Balita bisa mengalami sesak nafas saat berada di dalam mobil. Namun itu terjadi bukan karena udara yang pengap di dalam mobil.

Dilansir Tech Times, Selasa 16 November 2016, Peter Fleming salah seorang peneliti mengatakan, sesak nafas ini disebabkan karena guncangan di kepala bayi. Mereka melakukan pengujian pada 40 balita berbagai usia, di laboratorium balita tidur dalam kondisi seperti di dalam mobil dan berjalan dengan kecepatan 30 mph. “Itu menunjukkan bahwa tingkat oksigen dalam darah bayi berusia kurang dari usia dua bulan turun secara signifikan, sementara detak jantung meningkat,” jelas Fleming.

Mengenal Apa Itu Moebius Syndrom

Keadaan demikian meningkat di menit ke 30 dan seterusnya, dibandingkan dengan kondisi kontrol, detak jantung dan tingkat pernapasan naik, serta kadar oksigen dalam darah jauh merosot. Fleming menyatakan, gerakan yang tidak stabil ini membuat otot-otot dari leher ke kepala balita sulit terkendali, karena ototnya pun masih lunak menyebabkan bayi sulit bernafas.

Para peneliti pun menyarankan, agar balita baiknya melakukan perjalanan tak kurang dari 30 menit dan memastikan balita pada posisi yang dia nyaman. Jika ini terus berlanjut, mungkin berefek lebih fatal lagi, bukan hanya sulit bernafas balita juga bisa kehilangan nyawa mereka.

Viral Kisah Bayi Hiro yang Mengidap Moebius Syndrom
Kemacetan di Jalur Arteri Semarang-Solo Efek dari Penerapan One Way.

Sisi Lain Kemacetan, Berbahaya Bagi Kelahiran Bayi

Penelitian terbaru menunjukkan, kemacetan berkaitan dengan berat badan kelahiran yang lebih rendah dan berpeluang menghadapi risiko komplikasi kesehatan yang lebih tinggi

img_title
VIVA.co.id
29 Oktober 2022