Badak Emas Dipamerkan di British Museum

Patung Badak Emas
Sumber :
  • Reuters/ Andrew Heavens

VIVA.co.id – Badak emas simbol kejayaan dan kekuatan Dinasti Mapungubwe jadi pusat perhatian saat dipamerkan di British Museum, London, Inggris, Jumat 25 November 2016.

Pameran A Color Play, Saat Seni Bertemu dengan Ruang Santai dan Kuliner

Patung Badak yang terbuat dari logam mulia emas ini dipertontonkan di pameran bertajuk South Africa: The Art of a Nation.

Dilansir laman Reuters, patung Badak ini diletakkan dalam kotak kaca. Tak hanya patung badak emas yang dipamerkan,di dekat sebuah badak emas kuno juga dipamerkan koleksi lencana kampanye era apartheid.

Pameran PUSPA HATI: Upaya Dorong Apresiasi Seni Rupa Indonesia

Untuk pertama kalinya dalam sejarah tiga juta tahun benda kuno ini dipamerkan, dan patung badak emas mengalahkan harta lainnya yang jadi koleksi di aula museum.

Para ahli berteori, nenek moyang awal manusia, Australopithecus africanus, mengambil kerikil dan membawanya pulang, terutama karena tertarik dengan pola garis-garis di permukaan itu. Bahkan hari ini terlihat mengejutkan karena kerikil terlihat seperti wajah.

Tuan 13 Hingga Yacko Bakal Temani Ribuan Seniman Graffiti Berkreasi dari Berbagai Negara

"Ini adalah contoh dari awal rasa ingin tahu," kata John Giblin, co-kurator acara South Africa: the Art of a Nation.

Benda ini tak hanya berharga tapi juga menyimbolkan kekuatan dinasti Mapungubwe pada masanya. Diketahui, badak adalah hewan paling kuat di kawasan Afrika.

Patung badak emas tersebut ditemukan pada 1934 oleh arkeolog asal Inggris di sebuah pemakaman keluarga kerajaan di situs Mapungbwe sebelah utara Afrika Selatan.

Mapungubwe memegang kendali atas perdagangan emas di pesisir Kilwa Kisiwani yang berjarak sekitar 2.000 mil arah utara-timur Afrika Selatan yang kini dikenal sebagai Tanzania. Selama abad ke-13, emas menjadi bagian dari perdagangan ekspor paling penting.

Dalam perkembangannya, emas kemudian digantikan dengan biji kaca yang menjadi simbol kekayaan dan kekuatan kaum elite Mapungubwe.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya