Pesawat N219, Kebangkitan Kedua Teknologi Penerbangan RI

- Twitter/@LAPAN_RI/Donny Hidayat
VIVA.co.id – Kepala Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional atau Lapan, Thomas Djamaluddin menyatakan, kesuksesan uji terbang perdana pesawat N219 merupakan tanda kebangkitan teknologi dan sumber daya manusia industri penerbangan Tanah Air.
"Dengan terbang perdana hari ini, kita nyatakan ini sebagai kebangkitan teknologi kedua setelah N250. Karena dengan N219, menunjukkan kita mampu merancang sampai betul-betul terbang," ujar Thomas usai uji terbang N219 di PT. Dirgantara Indonesia Bandung, Jawa Barat, Rabu, 16 Agustus 2017.
Pesawat N219, sebelumnya hanya sebagai replika industri penerbangan. Namun, Lapan pada masa kepemimpinan Bambang Teja, meminta agar replika tersebut diwujudkan menjadi pesawat yang bisa beroperasi.
Bahkan, menurut Thomas, ambisi itu menjadikan Lapan maupun PT. Dirgantara Indonesia harus merealisasikan hal tersebut.
"Ini jadi dorongan, di 2014 saya menggantikan Pak Bambang dan pada saat itu dimulai proyek besar N219 dan sudah diwanti-wanti, 'awas jangan sampai ini enggak terbang’. Jangan sampai hanya jadi pajangan saja," terangnya.
Sejak 2014 sampai dengan uji coba, produksi pesawat N219 100 persen tidak memanfaatkan tenaga ahli asing. Bahkan, produksi ini menjadi momentum regenerasi teknisi-teknisi muda dibandingkan dengan pengembangan pesawat N250.
"Ini murni semuanya dikerjakan oleh engineering-engineering Indonesia, tidak seperti N250 yang masih ada konsultan dan engineer asing," terangnya.