Hujan Meteor Geminid Malam Ini, Lambat tapi Anggun

Hujan meteor Geminid pada 2015
Sumber :
  • www.space.com/Kevin Lewis

VIVA – Malam ini hingga dini hari nanti merupakan puncak hujan meteor Geminid. Fenomena alam yang datang tiap Desember ini, sayang untuk dilewatkan.

Hujan Tak Biasa Bakal Terjadi Mulai Dini Hari

Sebab jika cuaca cerah, hujan meteor ini akan muncul cukup terang, sebab pada puncak hujan meteor, bulan masih sabit tipis. 

Dengan demikian, distorsi cahaya di langit akan berkurang dan pengamat bisa menyaksikan lesatan pecahan debu dan serpihan yang ditinggalkan oleh asteroid 3200 Phaethon. 

Siap-siap, Hujan Tidak Biasa Akan Terjadi pada 3-4 Januari 2024

Salah satu yang menguntungkan dari fenomena malam nanti yakni hujan meteor Geminid berjalan lebih lambat dibanding hujan meteor lainnya saat menembus atmosfer dan langit Bumi.

Dengan lebih lambat, hasil yang dilihat pengamat akan lebih anggun. Pengamat bisa lebih lama menyaksikan suguhan alam di langit tersebut. 

Coming Soon! Fenomena Astronomi Hujan Meteor Pekan Ini

Dikutip dari Space, Rabu 13 Desember 2017, hujan meteor Geminid akan melesat masuk ke atmosfer Bumi dengan kecepatan sekitar 127.500 kilometer per jam, bandingkan dengan hujan meteor Perseid (214.400 kilometer per jam), hujan meteor Orionid (237.500 kilometer per jam), dan hujan meteor Leonid (260.700 kilometer per jam). 

Kecepatan hujan meteor Geminid yang lebih lambat sebagian karena Bumi tak menabrak partikel arus meteor yang jatuh secara langsung. Sebab lainnya karena partikel bekas asteroid 3200 Phaethon mengikuti orbit yang relatif lambat di sekitar Matahari. 

Lambatnya hujan meteor Geminid ini juga disebabkan secara fisik hujan meteor ini lebih kuat dan padat. Space menuliskan, hujan meteor ini empat kali lebih padat dibanding serpihan debu komet biasa yang menghasilkan sebagian hujan meteor.

Dengan materi yang lebih kuat, hujan meteor Geminid relatif tidak terbakar dengan cepat saat masuk atmosfer Bumi. 

Hujan meteor Geminid muncul saat Bumi melintasi pecahan debu dan serpihan yang ditinggalkan oleh asteroid 3200 Phaethon. Asteroid ini mendekati Bumi setiap 1,4 tahun. 

Dalam riwayatnya, hujan meteor Geminid telah terlihat dan diamati sejak 200 tahun lalu. Hal yang membuat istimewa hujan meteor ini adalah derasnya meteor yang melintas.

Pada puncak hujan meteor ini, sekitar 120 meteor per jam bisa melintas atmosfer Bumi dan menyuguhkan pemandangan hujan meteor yang berbeda. 

Hujan meteor ini juga menjadi salah satu yang terbaik, sebab gravitasi Planet Jupiter menarik lintasan serpihan asteroid itu, sehingga serpihan makin dekat ke Bumi. 

Pegiat astronomi Langit Selatan, Avivah Yamani dalam tulisannya mengatakan, hujan meteor ini berlangsung sejak 4 Desember hingga 17 Desember. Untuk puncak hujan meteor ini terjadi pada 14 Desember. Avivah mengatakan, hujan meteor Geminid melintas dengan kecepatan 35 kilometer per detik. 

Avivah dalam tulisannya, mengatakan hujan meteor ini diuntungkan dengan siklus bulan yang mana masih dalam tahap bulan sabit. Fase menuju bulan baru yang terbit pukul 02.25 itu tidak banyak mengganggu pengamatan hujan meteor Geminid. 

Hujan meteor ini muncul dari rasi Gemini, makanya dinamakan hujan meteor Geminid. Muncul dari rasi tersebut, tapi pengamat di seluruh dunia bisa menikmatinya. (art)

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya