Google Bikin Pusat Riset Kecerdasan Buatan di China

Mesin pencari Google.
Sumber :
  • REUTERS/Regis Duvignau

VIVA – Mesin pencari terkemuka dunia, Google, mengumumkan akan membuka pusat riset kecerdasan buatan (artificial intelligence/AI) di Beijing, China.

Berharap Implementasi AI Bisa Lebih Luas

Perusahaan teknologi asal Amerika Serikat itu memiliki alasan mengapa membuka pusat riset padahal Google sudah tujuh tahun dilarang di China.

Pada 2010, peran Google di negara berpenduduk terbesar di dunia ini takluk oleh perusahaan lokal Baidu. Pemerintah China memang memperkuat sensor yang dikenal sebagai Great Firewall.

AI Bisa Tahu Hidup dan Mati Manusia

Istilah ini meniru peninggalan sejarah terkenal di China, Great Wall (Tembok Besar). Mengutip situs Reuters, Kamis, 14 Desember 2017, saat ini Google tengah gencar membidik kecerdasan buatan seperti halnya kompetitor mereka seperti Microsoft dan Facebook.

Bahkan, pesaingnya dari China antara lain Alibaba, Tencent dan Baidu. Peneliti utama AI Google, Li Feifei mengatakan, pusat kecerdasan buatan ini berpotensi mendorong pengembangan mobil swakemudi dan pabrik otomatis serta piranti lunak pengenalan wajah.

TikTok Laporkan Sudah Take Down 10,8 Juta Hoaks terkait Pemilu 2024, Menurut Menkominfo

"Para ilmuwan China menyumbangkan 43 persen total konten dalam Top 100 jurnal AI sepanjang tahun 2015. Kami sudah mempekerjakan sejumlah pakar terkemuka dan akan berusaha membangun tim dalam beberapa bulan ke depan," ungkap Li.

Ia juga mengatakan pusat risetnya ini adalah yang pertama di Asia, dan akan terdiri dari sebuah tim kecil yang berdomisili di Beijing.

Pusat riset AI di China akan bergabung bersama pusat riset serupa yang beroperasi di New York AS, Toronto Kanada, London Inggris dan Zurich Swiss.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya