Bayi Ini Lahir dari Embrio yang Dibekukan Selama 24 Tahun

Bayi Emma Wren yang lahir dari embrio dibekukan selama 24 tahun
Sumber :
  • www.wtol.com

VIVA – Rekor dunia kelahiran tercipta di Amerika Serikat. Seorang ibu asal Tennessee, Amerika Serikat sukses memiliki keturunan setelah membekukan embrio buah hatinya selama 24 tahun.  

Olivia Alan Ungkap Sempat Keguguran 3 Kali, Kini Istri Denny Sumargo Akhirnya Hamil

Setelah dibekukan selama lebih dari dua dekade, embrio itu ditransfer ke rahim seorang perempuan AS dan akhirnya lahirlah bayi yang dinamai, Emma Wren pada 25 November lalu. 

Dikutip dari Sputniknews, Jumat 22 Desember 2017, menurut keterangan dari Universitas Tennessee Preston Medical Library, Amerika Serikat, Emma Wren menjadi embrio yang dibekukan terlama untuk bisa lahir.

Bisakah Pasien Endometriosis Hamil Tanpa Program Bayi Tabung? Begini Kata Dokter

Laporan Standard Newswire mengatakan, embrio Emma Wren dibekukan pada 14 Oktober 1992. Embrio itu kemudian dicairkan oleh NEDC Lab Director Carol Sommerfelt pada 13 Maret 2017. 

Embrio itu ditransfer ke Tina Gibson melalui prosedur frozen embryo transfer (FET). Tina berusia 25 tahun kala mendapat embrio tersebut. Karena pasangan ini ingin memiliki bayi, makanya dia memutuskan untuk menjalani prosedur FET. 

Pertama Dalam Sejarah! Badak Putih Utara Berhasil Hamil dengan Bayi Tabung

Saat menjalani penanaman embrio, Tina memilih tiga embrio untuk ditanamkan ke rahimnya. Namun dari tiga embrio itu, hanya embrio Emma yang bisa bertahan. 

Namun saat itu, Tina dan pasangannya, Benjamin tak diberitahu oleh ahli tentang usia embrio yang ditanamkan tersebut. Padahal embrio Emma berusia 24 tahun. Dengan demikian usia embrio dan Tina hanya terpaut 1,5 tahun. Emma lebih muda dibanding ibunya.

Tita tak peduli dia memecahkan rekor dengan melahirkan embrio terlama dibekukan tersebut. Bagi Tina, keinginannya hanyalah melahirkan buah hati. Tina pun terkejut begitu mengetahui usia embrio yang ditanamkan tersebut. "Saya hanya ingin punya bayi, Saya tak peduli jika itu adalah rekor dunia atau tidak," ujarnya. 

Kebahagiaan dan keberhasilan itu mendapat tanggapan dari beberapa ilmuwan. Ada yang mempertanyakan soal pengungkapan usia embrio tersebut. 

Direktur Penelitian dan Pengembangan Bayi Tabung di New Hope Fertility Center, Zaher Merhi mengkritik tak seharusnya rumah sakit memberitahukan usia embrio yang dibekukan itu.

Menurut Merhi, perusahaan Amerika tidak berkewajiban melaporkan ke pemerintah berapa umur embrio yang ditransfer ke pasien. Perusahaan kesehatan atau rumah sakit hanya wajib melaporkan kehamilan dari teknologi rekayasa tersebut ke pemerintah. Merhi berdalih, akan susah dan banyak perdebatan nantinya. 

"Mengidentifikasi embrip tertua yang dikenali hanyalah sebuah kemustahilan saja. Tak ada yang memiliki catatan itu," katanya. (mus)

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya