- REUTERS/Thomas White
VIVA – Alumni 212 berdemo ke kantor Facebook Indonesia. Alumni 212 menuntut media sosial populer itu untuk tidak memblokir lagi akun-akun dakwah dan akun aksi kemanusiaan. Alumni 212 juga memblokir akun-akun Facebook yang diduga menista agama, menista ulama, pendukung LGBT, komunis, perzinaan, dan lainnya.
Merespons aksi tersebut, Facebook Indonesia menegaskan tetap akan menghapus konten yang melanggar Standar Komunitas Facebook.
"Standar Komunitas kami dibuat untuk mencegah adanya organisasi atau individu yang menyerukan ujaran kebencian atau kekerasan terhadap pihak lain yang memiliki pandangan berbeda dengan mereka," jelas Juru Bicara Facebook Indonesia dalam keterangan tertulisnya kepada VIVA, Jumat 12 Januari 2018.
Berikut pernyataan lengkap dari Facebook Indonesia:
Kami ingin agar semua orang yang menggunakan Facebook merasa aman dan nyaman saat mereka berbagi cerita maupun berhubungan dengan teman dan keluarganya. Kami terbuka apabila Facebook digunakan untuk berdiskusi mengenai beragam topik dan gagasan serta meningkatkan kesadaran akan isu yang penting bagi masyarakat.
Namun kami akan menghapus konten yang melanggar Standar Komunitas yang telah ditetapkan. Standar Komunitas kami dibuat untuk mencegah adanya organisasi atau individu yang menyerukan ujaran kebencian atau kekerasan terhadap pihak lain yang memiliki pandangan berbeda dengan mereka.