Temasek Cs Suntik Gojek, Kominfo: Investor Asing Percaya

Mitra pengemudi Gojek saat mengambil pesanan makanan untuk pelanggan.
Sumber :
  • REUTERS/Beawiharta

VIVA – Penyedia layanan berbagi tumpangan atau ride sharing, Gojek, kembali menerima guyuran investasi baru.

GoTo Rugi Rp 90 Triliun pada 2023, Manajemen Ungkap Penyebabnya

Kabar teranyar menyebutkan Gojek menerima suntikan investasi senilai US$1,2 miliar atau Rp16,2 triliun dari Google, BUMN investasi Singapura, Temasek Holding dan platform daring China, Meituan-Dianping. 

Selain ketiga investor itu, terdapat investor lama Gojek, yakni firma ekuitas privat global KKR&Co LP (KKR) dan Warburg Pincus LLC, turut serta dalam putaran suntikan dana terbaru tersebut.

Soal Rencana Buyback Saham, Dirut Goto Kedepankan Prinsip Kehati-hatian

Menanggapi aksi korporasi ini, Menteri Komunikasi dan Informatika Rudiantara mengatakan, pendanaan yang terus-menerus mengalir ke Gojek menunjukkan kepercayaan investor semakin besar.

"Tambahan proceed kepada Gojek menunjukan kepercayaan investor internasional bukan hanya kepada Gojek namun juga kepercayaan kepada dunia digital serta iklim investasi di Indonesia," kata dia kepada VIVA, Jumat, 19 Januari 2018.

Goto Dapat Komisi dari TikTok Shop-Tokopedia per 1 Februari 2024

Ia berharap kepercayaan investor asing ini diikuti pula oleh investor nasional, sehingga kepemilikan startup unicorn bisa juga dinikmati oleh investor dan masyarakat Indonesia.

Pada tahun lalu, Gojek mendapat suntikan dana investasi Rp1,32 triliun pada 17 Agustus lalu dari platform e-commerce asal China, JD.com.

Rival terbesar Alibaba ini sebelumnya dikabarkan telah menggelontorkan dana melalui induk perusahaannya, Tencent Holdings Ltd, sebesar US$150 juta atau hampir Rp2 triliun ke Gojek pada Juli 2017. (ase)

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya