Jutawan Muda Bitcoin Ingin Buat Cryptocurrency Baru

Bitcoin.
Sumber :
  • REUTERS/Dado Ruvic

VIVA – Erik Finman, remaja 19 tahun yang menjadi jutawan lewat Bitcoin tahun lalu, menambah pundi-pundi kekayaannya menjadi US$4juta atau Rp52,3 miliar di awal 2018.

Nilai Aset Bitcoin Sentuh Rp 1 Miliar, Investor Diminta Lakukan Riset dengan Teliti

Ia merupakan jutawan muda yang berhasil mengumpulkan mata uang virtual atau cryptocurrency itu senilai US$1 juta (Rp13 miliar). Bertambahnya kekayaan Finman karena lonjakan harga Bitcoin yang terjadi di pasar cryptocurrrency.

Meski begitu, ia mengaku kecewa dengan cryptocurrency. Menurutnya, cryptocurrency membuka kesempatan bagi penipuan dan transaksi ilegal lainnya.

Pintar Investasi Kripto Lewat Wadah Edukasi

Sementara itu, Finman melihat di dalam komunitas Bitcoin justru orang-orang terlalu asik untuk mengutak-atik teknologi agar bisa menaikkan nilai.

"Anda bisa melihat generasi pertama (pengguna cryptocurrency) hidup dan kemungkinan 'hilang'," ungkapnya seperti dilansir situs Business Insider, Kamis, 25 Januari 2018. 

Terpopuler: Ruko di Medan Tambang Bitcoin, Banggar Ultimatum APBN Bengkak untuk IKN

Ia juga menuding kalau cryptocurrency adalah sarang korupsi. Pengguna cryptocurrency menggunakan pasar tersebut sebagai aset seperti emas.

"Bukan lagi ide awal sebagai transaksi pengganti uang fisik," papar Finman. Oleh karena itu, tahun ini ia akan mengeluarkan proyek cryptocurrency terbaru.

Finman mengklaim kalau dirinya berhasil merekrut sesama jutawan Bitcoin dari seluruh dunia, mulai Dubai, Uni Emirat Arab hingga San Fransisco, Amerika Serikat.

"Saya dan teman-teman siap debut dengan masterplan cryptocurrency terbaru," ujarnya, menegaskan. Meski begitu, Finman tetap tidak mengikutsertakan pihak ketiga seperti pemerintah ataupun perbankan.

Namun, ia membutuhkan perantara seperti bank untuk bisa membuat infrastruktur yang lebih mudah dan mempersingkat proses transaksi.

Kendati demikian, menurut beberapa pengamat, apa yang dilakukan Finman merupakan pengembangan dari teknologi Blockchain walaupun ada pula yang mengatakan bahwa solusi yang ditawarkan Finman lebih mudah daripada yang terjadi sekarang. (mus)

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya