CCTV Tak Cuma untuk Surveillance, Tapi Business Intelligence

Kamera pengawas (CCTV).
Sumber :
  • gefda.de

VIVA – Kemajuan teknologi informasi yang serba digital saat ini membawa masyarakat ke dunia bisnis yang revolusioner, lantaran lebih mudah, murah, praktis, dan dinamis.

Cara Mengetahui Kamera Tersembunyi di Kamar Hotel, Anda Patut Waspada

Pasar perangkat sistem keamanan di Tanah Air sangat menjanjikan. Tingginya kesadaran masyakat akan pentingnya perangkat sistem keamanan telah mendongkrak angka permintaan produk industri sistem keamanan Indonesia.

Menurut Ketua Umum Asosiasi Industri Sistem Keamanan Indonesia, Stefanus Ronald Juanto, sektor ini semakin tumbuh, terutama sejak maraknya aksi teror bom melanda Tanah Air beberapa tahun silam.

Beredar Rekaman CCTV Diduga Mobil Lee Sun Kyun Sebelum Ditemukan Meninggal

Sebelumnya, mayoritas perusahaan hanya mengandalkan tenaga satuan keamanan atau satpam. "Itu waktu tahun 2005 ke bawah. Tapi ketika 2005 ke atas berubah mindset-nya," ujarnya, dalam konferensi pers Security, Safety & Facility Management (SSF) Expo Indonesia, Jakarta, Kamis, 25 Januari 2018.

Pertumbuhan industri ritel, properti, dan pariwisata ditambah kelas menengah di Indonesia turut berperan mengiringi naiknya angka permintaan akan produk dan teknologi canggih dari perangkat sistem keamanan.

Viral Wanita Cantik Mencuri Terekam CCTV, Kini Ditangkap Polisi

Ia lalu menyebut Closed Circuit Television (CCTV) merupakan bagian dari sistem keamanan terintergrasi. Penggunaan kamera pengawas ini meningkat pesat seiring pertumbuhan teknologi internet, di mana para pengguna kini dapat mengakses perangkat CCTV melalui ponsel pintar.

Ketum PII dan Aiskindo, Hermanto Dardak (kiri) dan Ronald Juanto (kemeja coklat)

Hermanto Dardak (kiri) dan Stefanus Ronald Juanto (kanan/kemeja coklat).

"Kita bisa memantau rumah, kantor atau gudang yang ada CCTV hanya dari smartphone. Ini trennya mulai tahun 2008 dan semakin ke sini semakin pesat perkembangannya, dan bahkan sampai tahun 2020," kata dia.

Ronald menambahkan, teknologi surveillance (pengawasan) yang diusung pada CCTV kini sudah menyentuh ranah business intelligence.

Artinya, lanjut Ronald, perusahaan menggunakan aplikasi dan teknologi untuk mengambil, menyediakan, serta menganalisa data dan informasi terkait operasional mereka. "Saat ini banyak perusahaan ritel pasang CCTV untuk meraih data marketing. Seperti area dan produk mana yang paling atau kurang diminati. Lalu, area paling banyak dikunjungi konsumen," jelas Ronald.

Sementara itu, Ketua Umum Persatuan Insinyur Indonesia, Hermanto Dardak mengingatkan, bahwa konstruksi bangunan ada umurnya, sehingga penggunaan sistem keamanan untuk gedung pintar (smart building) sudah menjadi keharusan.

"Gedung itu batas usianya 20 tahun. Makanya harus ada manajemen aset bangunan gedung dan pemanfaatan sistem keamanan digital yang terintegrasi agar menjadi early warning untuk mendeteksi bencana seperti gempa bumi," ujar mantan Wakil Menteri Pekerjaan Umum era Presiden Susilo Bambang Yudhoyono tersebut. (mus)

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya