Menteri Kecerdasan Buatan Pidato, 'Sindir' Stephen Hawking

Ilustrasi kecerdasan buatan.
Sumber :
  • YouTube/World Economic Forum

VIVA – Eksistensi Uni Emirat Arab dalam kecerdasan buatan berlanjut. Setelah Oktober tahun lalu mengenalkan Kementerian Kecerdasan Buatan, kali ini Negara Teluk itu beraksi di World Economic Forum untuk mempresentasikan visi negeri tersebut dalam kecerdasan buatan. 

Google Plans to Charge for AI-powered Search Engine

Dilansir Arabnews, Jumat 26 Januari 2018, Menteri Kecerdasan Buatan Uni Emirat Arab, Omar bin Sultan Al Olama beraksi di panggung menjelaskan tujuan pemerintahan negerinya membuat lembaga khusus untuk kecerdasan buatan. 

Dalam presentasinya, Omar mengakui masih ada kekhawatiran dengan datangnya pemanfaatan kecerdasan buatan apalagi bagi pemerintahan. Omar maklum saja, banyak pihak yang khawatir. Sebab tokoh teknologi maupun sains sekelas Elon Musk dan Stephen Hawking saja masih was-was dengan masa depan kecerdasan buatan bagi peradaban manusia. 

Alibaba Cloud Diskon Harga

Dia menuturkan, ada empat kemungkinan kecerdasan buatan, bisa baik dan buruk. 

"Skenario pertama teknologi kecerdasan buatan buruk bagi kita tapi bisa dikendalikan. Skenario Kedua, teknologi kecerdasan buatan berbahaya bagi kita dan kita tidak bisa mengendalikan. Skenario kedua ini yang selalu dikhawatirkan Musk dan Hawking," jelasnya.

Siap-siap, Berselancar di Mesin Pencari Google Tidak Gratis

Opsi ketiga, menurutnya, kecerdasan buatan bagus untuk manusia dengan kemampuan manusia kendalikan. Dan yang terakhir, kata dia, teknologi kecerdasan buatan seperti internet, bagus untuk manusia tapi tidak bisa dikendalikan. 

Kehidupan Lebih Baik

Omar menjelaskan, Uni Emirat Arab menyakini kecerdasan buatan bisa memberikan kehidupan dengan lebih baik. Namun untuk mencapai ke sana, memang tidak mudah, ada yang harus dihadapi.

"Ini memang kompleks dan penuh tantangan. Faktor lainnya, kecerdasan buatan membutuhkan data, dan sektor swasta mengumpulkan data," katanya. 

Dalam posisi ini pemerintah Uni Emirat Arab punya pilihan sekaligus kesempatan untuk mengumpulkan data. Tapi itu tidak serta, sebab visi pemerintah, kata Omar, yakni menciptakan gelombang pengetahuan yang bermanfaat bagi warga. 

Omar memastikan, tidak ada pekerjaan yang tergantikan oleh kecerdasan buatan. Komitmen pemerintah menurutnya juga tegas, tidak akan memanfaatkan kecerdasan buatan untuk pengembangan senjata otonom. (ren)

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya