Untold Story 22 Tahun Telkom di Dua Bursa

Buku "Untold Story IPO Telkom di NYSE & BEJ."
Sumber :
  • VIVA.co.id/Novina Putri Bestari

VIVA – Dua puluh dua tahun sudah PT Telekomunikasi Indonesia (Persero) Tbk tercatat namanya di dua pasar modal, Bursa Efek Jakarta dan Bursa Efek New York (New York Stock Exchange), Amerika Serikat.

Mas Direktur Fajrin Diminta Bikin Blanja.com Setara Alibaba

Kiprah dan perjuangan perusahaan Indonesia satu-satunya yang dual listing ini tertuang di dalam buku yang ditulis mantan Direktur Utama Telkom Periode 1992-1996, Setyanto P. Santosa, yang berjudul "Untold Story IPO Telkom di NYSE & BEJ."

Perlu diketahui, Setyanto merupakan salah satu saksi dan pelaku pembuatan penawaran umum saham perdana (initial public offering/IPO) Telkom pada 14 November 1995 silam.

Jadi Bos Telkom Diminta Perbaiki Indihome, Fajrin Rasyid: Insya Allah

Dalam sambutan saat peluncuran bukunya, ia menceritakan bagaimana awal membuat tulisan yang akhirnya menjadi buku sekarang.

"Sebenarnya pembuatan buku tentang IPO ini berawal setelah menghadiri acara peringatan IPO Network yang dilakukan bulan November 2015. Terlontar saat itu pandangan spontan bagaimana pengalaman masing-masing tim IPO dalam satu bentuk tulisan yang dapat menjadi bahan pembelajaran generasi penerus," kata Setyanto, di Jakarta, Kamis malam, 15 Februari 2018. 

Fajrin Rasyid Punya 'Panggilan Sayang' di Telkom

Ia menambahkan, bukunya ini ditulis dengan menggunakan data yang disusun secara urutan peristiwa. Selain itu, buku ini menggunakan gaya menulis drama yang juga terdapat cerita lucu tentang persiapan IPO BUMN Telekomunikasi itu.

Mantan Dirut Telkom Setyanto P. Santosa.

Dalam buku tersebut ia juga bercerita mengenai awal mulai penawaran saham perdana Telkom di dua lembaga saham tersebut. Ada juga cerita hampir gagalnya Telkom untuk dual listing karena politik zaman itu.

"Kalau batal, bukan hanya merugikan Telkom tetapi juga Indonesia sebagai bangsa. Reputasi Indonesia akan hancur di pasar modal dunia," tutur Setyanto mengenang.

Selain itu, ada juga cerita tim IPO sampai harus tidak pulang atau tidak sengaja mendengar berita pembatalan IPO Telkom di NYSE oleh pejabat Telkom saat berada di toilet.

Setyanto mengaku, jika keberhasilan Telkom listing di Bursa Saham New York berkat campur tangan Menteri Riset dan Teknologi saat itu, Bacharuddin Jusuf Habibie.

Presiden Republik Indonesia Ketiga yang ikut menulis kata pengantar di bukunya Setyanto ini bercerita kalau dirinya ikut andil dalam meyakinkan Soeharto, Presiden RI Kedua, agar IPO Telkom tetap berjalan seperti semula. (mus)

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya