Desain Baru Baju Astronaut, Ada Toilet dan Kondomnya

Ilustrasi baju astronaut.
Sumber :
  • NASA/Radislav Sinyak

VIVA – Badan Antariksa Amerika Serikat kini punya terobosan dalam pengembangan baju astronaut. Dalam desain baju terbaru yang sedang dikerjakan, lengkap dengan toilet di dalamnya. 

NASA Cari Volunteer untuk Tinggal 1 Tahun di Mars, Ini Syaratnya

Pada baju astronaut itu, terdapat tas feses kecil untuk buang air besar astronaut. Untuk baju astronaut pria, akan dilengkapi dengan kondom kateter yang sederhana untuk membuat misi mereka menjadi nyaman dan aman. 

Dikutip dari Space, Rabu 21 Februari 2018, baju astronaut baru ini dinamakan Orion Crew Survival Systems Suits (OCSSS). Baju ini akan dipakai astronaut NASA dalam misi antariksa dengan menggunakan wahana masa depan, Orion. Kapsul Orion dirancang untuk membawa astronaut menuju Bulan dan kembali ke Bumi tapi belum mendukung misi ke Planet Mars yang berbulan-bulan. 

5 Negara Ini Siap Menjajah Bulan

Baju astronaut dengan toilet di dalamnya itu memang dirancang untuk mengantisipasi situasi darurat dalam misi bersama Orion. Memang wahana Orion sebenarnya sudah dilengkapi dengan fasilitas toilet. Namun, untuk jaga-jaga saat kapsul Orion mengalami tekanan, maka astronaut dengan baju baru berfitur toilet itu bisa mengamankan misi. 

NASA menginginkan nantinya astronaut dalam misi Orion ini bisa bertahan dan mengenakan dengan baju toilet itu sampai enam hari. Dengan demikian selama kurun waktu itu, astronaut bisa makan, kencing dan buang air besar tanpa melepaskan baju astronaut mereka. 

Jadwal Penerbangan ke Luar Angkasa di 2024

"Ini benar-benar waktu yang lama. Hidup dengan kotoran Anda dalam waktu yang lama kini bisa dengan mudah dilakukan," kata pemimpin perancangan sistem internal pakaian misi Orion, Kirstyn Johnson. 

Pengujian baju astronaut NASA

Johnson bersama timnya telah mencoba dan menghindari skenario terburuk pakaian baru astronaut itu, dan memastikan memuluskan misi manusia kembali ke Bulan. 

Pengembangan desain baru baju astronaut dilakukan NASA sejak 2016, melalui sayembara Space Poop Challenge. Sayembara itu mencari desain sistem pembuatan kotoran pada pakaian astronaut. (mus)

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya