- REUTERS/Agoes Rudianto
VIVA – Swafoto ternyata membuat banyak orang memutuskan untuk menjalani operasi hidung. Penyebabnya, pengguna merasa tak nyaman melihat hasil selfie, bentuk hidung mereka pada swafoto terlihat lebih besar.
Padahal hidung besar pada swafoto bukan salah hidung pengguna. Tapi itu terjadi lantaran posisi selfie yang tidak sempurna dan efek dari kamera.
Dikutip dari Phone Arena, Sabtu 3 Maret 2018, studi menunjukkan, saat pengguna mengambil selfie, lensa kamera yang lebih lebar dan jarak pengambilan gambar membuat ukuran hidung pengguna berkembang signifikan.
Studi Nasal Distortion in Short-Distance Photographs: The Selfie Effect menemukan, ukuran hidung pengguna bisa meningkat hingga 30 persen, lantaran rata-rata selfie diambil dari jarak 30 cm.
"Kaum muda secara konstan mengambil selfie untuk diposting ke media sosial dan berpikir gambar tersebut mewakili bagaimana mereka sebenarnya terlihat," ujar salah satu pemimpin studi, Boris Paskhover.
Padahal, kata Boris, pecinta selfie perlu menyadari adanya efek distorsi pada hasil swafoto yang dilakukan. "Saya ingin mereka menyadari saat mereka mengambil selfie pada intinya masuk dalam efek cermin,” ujarnya menjelaskan.
Tapi pengaruh selfie memang sudah tak terbantahkan. Data menunjukkan, demi hasil selfie yang sempurna, pengguna rela melakukan operasi plastik.
Data American Academy of Facial Plastic and Reconstructive Surgeons menunjukkan, pada 2017, 55 persen pasien operasi plastik karena ingin terlihat sempurna dalam pose selfie. Presentase itu meningkat dibanding setahun sebelumnya, yang angka operasi plastik demi selfie hanya 42 persen saja. (mus)
