- Instagram/@gojekindonesia
VIVA – Tingginya penggunaan layanan Gojek membuat penjahat siber memanfaatkan kelengahan pengguna. Penipuan yang bermodus mirip ‘mama minta pulsa’ menargetkan pengguna Gojek dan pengguna transaksi non tunai Gopay.
Penipuan ini bisa lewat telepon atau SMS yang menyatakan pengguna Gojek memenangkan sejumlah hadiah. Penipuan ini hingga membuat akun Gojek pengguna diambil alih oleh sang penjahat.
Chief Compliance Officer Gopay, Budi Gandasoebrata mengatakan, perusahaannya tidak pernah mengalami kebocoran data. Modus penipuan itu menurutnya, mengalihkan fokus sang pengguna.
"Ibaratnya seperti PIN ATM-nya dicuri. Tahap sampai akunnya dicuri itu orang ditelepon segala macam. Kami menyebutnya modus mama minta pulsa. Orang dibikin panik atau excited, terus diminta transfer kan," ujarnya kepada VIVA di Jakarta, Senin 5 Maret 2018.
Ia menuturkan, Gojek terus menerus memberitahukan agar pengguna tak mengalami penipuan. Gojek juga meminta pengguna waspada modus penipuan, dengan tidak memberikan PIN akun kepada orang yang tidak dikenal. Pengguna tetap berhati-hati jika mendapatkan telepon atau SMS yang mengatasnamakan Gojek.
Pada aplikasi Gojek terdapat bagian yang menjelaskan mengenai prosedur jika terjadi hal yang tidak diinginkan, termasuk apa yang harus dilakukan saat akun dicuri hingga kehilangan ponsel dan menginginkan pemblokiran akun. Budi mengatakan, mereka yang ingin akunnya diblokir dan dikembalikan lagi, bisa menghubungi call center Gojek.
"Kalau ada apa-apa bisa telepon call center nanti dikasih tahu saja masalahnya apa. Nanti dari call center-nya akan dibantu langkah-langkah berikutnya. Termasuk bisa blokir akun dan membuka akunnya," jelasnya.
Budi menjelaskan, Call Center akan memberikan semacam pilihan-pilihan jalan keluarnya dari masalah yang dikeluhkan pelanggan, termasuk berapa lama penanganan keluhan pelanggan. Call Center Gojek bisa pada telepon 021 5025 1110 atau email customerservice@go-jek.com (ase)
