- VIVA.co.id/ Foe Peace Simbolon
VIVA – Kasubdit Cyber Crime Ditreskrimsus Polda Metro Jaya, AKBP Roberto Pasaribu, mengatakan ketiga peretas atau hacker yang membobol 600 website dalam dan luar negeri meraup keuntungan hingga Rp200 juta per tahun.
"Yang tadi Rp50 juta sampai Rp200 juta," kata Roberto di Mapolda Metro Jaya, Selasa 13 Maret 2018.
Tiap aksinya, ketiga pelaku yakni AN (21), KPS (21), dan ATP (21) meminta uang dengan nominal beragam pada korban yang dibobol sistemnya untuk ditawarkan perbaikan. Mereka menggunakan PayPal dan Bitcoin sebagai metode pembayaran mereka.
Lebih lanjut, dia mengatakan, dengan menggunakan metode SQL Injection, hanya butuh waktu sekitar lima menit bagi mereka untuk meretas.
"Biasa dalam sekali meretas hanya membutukan waktu lima menit. Jadi metode SQL Injection itu atau bahasa coding-nya dari belakang, mereka masuk ke suatu sistem keamanan lewat jalur belakang bukan dari jalur depan. Tentu itu harus ada izin dulu dari perusahaan yang bersangkutan," kata dia. (ase)