- REUTERS/Russell Boyce
VIVA – Fisikawan terkenal Stephen Hawking meninggal dunia, Rabu 14 Maret 2018. Hawking menghembuskan napas terakhirnya pada usia 76 tahun.
Dalam ulang tahunnya ke-75 atau setahun sebelum dia meninggal, Hawking memberikan renungan perjalanan hidupnya melalui akun Facebook miliknya. Pada statusnya kala itu, Hawking mengaku bersyukur telah mendapat karunia kehidupan dengan keterbatasan yang dia miliki. Ultah Hawking yakni 8 Januari.
Hawking mengaku, hidupnya makin bermakna karena bisa memberikan warna dalam dunia kosmologi.
"Ini adalah waktu yang luar biasa, untuk hidup dan bekerja dalam bidang kosmologi. Saya senang karena sejauh ini mampu membuat kontribusi bagi pemahaman kita atas lubang hitam dan asal usul alam semesta," tulis Hawking di akun Facebooknya dalam ultahnya ke-75.
Diketahui, Hawking telah didiagnosis dengan penyakit saraf motorik pada 1963 saat ia berusia 21 tahun. Saat itu, dia divonis usianya tinggal dua tahun lagi. Namun, kenyataannya hingga kini berusia 75 tahun, Hawking tetap masih hidup.
Meninggalnya Hawking dikonfirmasi oleh keluarganya, Rabu 14 Maret 2018. Ungkapan duka disampaikan oleh ketiga anak Hawking, Lucy, Robert dan Tim.
"Kami begitu sedih ayah kami tercinta telah meninggal pada hari ini," ucap mereka dalam keterangan resminya.
Ketiga anak Hawking itu mengakui ayah mereka mereka adalah seorang ilmuwan dan pria yang luar biasa dalam bekerja. Mereka mengatakan, warisan yang diberikan olehnya akan tetap bertahan dalam dalam waktu yang lama.
"Keberanian, ketekunan, kecemerlangannya serta humornya mengilhami orang-orang di seluruh dunia," ujar anak mereka.